Saturday, 19 July 2025
HomeKabupaten BogorMassa Aksi 299 dari Bogor Kekeuh Berangkat ke Jakarta

Massa Aksi 299 dari Bogor Kekeuh Berangkat ke Jakarta

BOGOR DAILY-Para ulama di Kabupaten Bogor sepakat tidak mengikuti aksi 299 di Ja­karta, Jumat (29/9). Kesepakatan tersebut dica­pai dalam pertemuan Forum Komunikasi Pim­pinan Daerah setempat bersama perwakilan Ormas Islam se-Kabupaten Bogor di Markas Polisi Resor Bogor, Kamis (28/9). Meski begitu, sejumlah massa aksi dari Bogor keukeuh be­rangkat hingga ramai dikabarkan adanya penghadangan dari petugas. ­

Jajaran kepolisian bersama ulama telah berkonsolidasi satu suara menolak aksi 299, Kamis (28/9). Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ka­bupaten Bogor KH Mukri Aji mewakili organisasi Islam menyatakan sepakat tidak be­rangkat ke Jakarta. ”Saya imbau masyarakat tidak terpancing kabar yang provokatif, seperti aksi 299 ini. Mending di masjid saja, hidupkan masjid terdekat. Tidak perlu ke Jakarta (ikut aksi, red),” kata Mukri Aji. Ada­pun ormas Islam yang hadir dan menyepakati, dikatakan Mukri, terdiri dari NU, Muham­madiyah, PUI serta organisasi Islam lainnya.

Menurut Mukri, para pimpi­nan ormas dan ulama yang hadir pada kesempatan itu juga meyakini permasalahan yang melatarbelakangi aksi 299 telah selesai. Karena itu, me­reka menganggap umat mus­lim tidak perlu melakukan aksi unjuk rasa dan menyera­hkan penanganan masalah ormas dan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada pemerintah.

Meski beberapa Ormas Islam di Kabupaten Bogor sepakat tidak berangkat, sebagian lain­nya keukeuh melakukan aksi jalan kaki menuju Jakarta. Salah satunya dari Front Pem­bela Islam (FPI) Bogor Raya.

Ketua Badan Antiteror Front FPI Bogor Raya Habib Iye Al Jufri menyatakan, sebagian massa telah berangkat ke Ja­karta, baik anggota maupun simpatisan. Kebanyakan dari mereka berangkat langsung dari kecamatan masing-masing. “Sebagian sudah berangkat dan tadi pagi memang betul ada sebagian peserta yang dihadang, tapi peserta aksi tetap melanjutkan aksi jalan kaki ke Jakarta,” kata Iye.

Ia pun mengaku heran dengan munculnya penghadangan pe­serta yang ingin berangkat. “He­ran juga, masyarakat mau meny­ampaikan pendapat di muka umum kok dihadang,” kata Iye.

Informasi yang beredar, pen­ghadangan massa aksi terjadi di Masjid Raya Agung saat peserta aksi 299 hendak be­rangkat. Seorang warga Bogor yang ikut dalam aksi tersebut, Ustadz Dhani menuturkan bahwa massa sempat dibu­barkan oleh Polresta Bogor Kota agar mengurungkan niat­nya bertolak ke Jakarta. “Ya sampai mobil komando tidak bisa berangkat dari Masjid Raya kemarin,” ujarnya saat dikon­firmasi via telepon seluler, malam kemarin.

Padahal, aksi itu bertujuan agar adanya perhatian pemerin­tah pusat maupun pemerintah daerah terkait suara yang akan digelorakan untuk membuka sejarah yang sebenarnya di Indonesia. “Ya sejarah harus dibuka. Seperti kekejaman PKI pada saat itu, agar pula tidak terjadi pada masa ini dan ke depannya,” lanjutnya.

Sementara Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Sya­rif Hidayat membantah atas pencegalan yang dilakukan pihak kepolisian terkait aksi 299 mendatang. “Kami tidak melakukan pembubaran. Dan pada saat aksi nanti kami hanya melakukan pengamanan di titik-titik lokasi kemacetan lalu lintas dan mereka (para aksi massa, red) akan mela­njutkan perjalanan dengan keamanan dari wilayah Ja­karta,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Ma­ryoto mengapresiasi kesepa­katan para ulama dan Ormas Islam se-Kabupaten Bogor yang menolak aksi 299. Agung me­nyatakan, jumlah massa yang berangkat dari seluruh wi­layah Jawa Barat diperkirakan tak lebih dari 200 orang. ”Saya sudah keliling Jawa Barat, yang berencana berangkat sangat kecil jumlahnya,” kata Agung saat ditemui usai silaturahmi di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Kamis (28/9).