BOGOR DAILY-Marilou Danley, kekasih pelaku penembakan brutal di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah kembali ke AS. Danley memilih kembali ke AS untuk membersihkan namanya yang selalu dikaitkan dengan penembakan massal terburuk dalam sejarah AS tersebut.
Otoritas Las Vegas merevisi jumlah korban tewas dalam insiden ini, dari yang tadinya disebut 59 orang menjadi 58 orang. Koroner Clark County, Las Vegas, John Fudenberg menyebut otoritas setempat sebelumnya memasukkan pelaku, Stephen Paddock (64), dalam daftar korban tewas.
Paddock ditemukan sudah tak bernyawa saat polisi mendobrak kamar Hotel Mandalay Bay di lantai 32 yang ditempatinya, saat melakukan penembakan brutal pada Minggu (1/10). Diyakini dia menembak dirinya sendiri hingga tewas sebelum polisi tiba. Otoritas setempat kini tengah menyelidiki motif Paddock. Dia diyakini bertindak sendirian dan tak terkait kelompok militan, sehingga semakin sulit mencari tahu motifnya.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/10/2017), penyelidikan otoritas AS yang melibatkan Biro Investigasi Federal (FBI) kini fokus pada Danley, wanita berkewarganegaraan Australia yang lahir di Filipina, yang diketahui tinggal serumah dengan Paddock sebelum penembakan terjadi.
Danley ditetapkan sebagai ‘orang yang dicari’ oleh otoritas Las Vegas, setelah diketahui Paddock menginap di Hotel Mandalay Bay dengan menggunakan identitas Danley. Paddock menginap di salah satu kamar suite hotel tersebut sejak 28 September atau 3 hari sebelum penembakan.
Otoritas AS sempat mengira Danley ada bersama Paddock saat kejadian. Namun akhirnya terungkap dia sedang berada di luar negeri dan telah meninggalkan AS sejak September lalu. Danley sempat disebut berada di Tokyo, Jepang sebelum diyakini berada di Filipina. FBI berupaya memulangkan Danley ke AS untuk diinterogasi lebih lanjut.
Pada Rabu (4/10) waktu setempat, seorang sumber di Bandara Manila, Filipina menyebut Danley telah terbang kembali ke AS. Menurut sumber imigrasi dan kepolisian setempat, Danley terbang ke AS pada Selasa (3/10) malam waktu setempat. Dia disebut tiba di Manila pada September lalu.
“Penerbangannya kembali ke AS dikoordinasikan dengan otoritas FBI,” ujar pejabat kepolisian setempat yang enggan disebut namanya.
Menurut pejabat kepolisian itu, Danley terbang ke AS tanpa dikawal FBI, namun dia akan ditemui agen FBI setibanya di AS. Danley diketahui bersedia terbang ke AS untuk membersihkan namanya yang selalu dikaitkan dengan penembakan brutal yang dilakukan Paddock.