BOGOR DAILY-Pembangunan proyek hunian apartemen yang terintegrasi dengan sistem transportasi Transit Oriented DevelopmentĀ (TOD) di Stasiun Bogor yang direncanakan oleh pemerintah pusat batal.
Padahal rencananya akan dilakukanĀ pelatakan batu pertama, Kamis (5/10/2017).
Menurut Direktur PT Waskita Raya Bambang Rianto, proses pembangunan masih tersendat perizinan.
āKami menunggu segala sesuatunya dan masih menunggu hasil rapat,ā katanya usai audiensi di Balaikota Bogor.
Lanjutnya, hingga kini pihaknya masih menunggu persetujuan dari pemerintah Kota Bogor (pemkot) terkait pengajuan pembangunan 2.000 unit apartemen di dekat Stasiun Bogor yang diperuntukkan untuk warga Bogor.
āYang jelas itu kita gunakan untuk orang Bogor yang bekerja di Jakarta atau orang Bogor yang sering menggunakan transportasi kereta,ā ungkapnya.
āIya, itu nanti bagian-bagian dari kaitan yang masih dalam rancangan desain yang sedang dibahas,ā ujarnya.
Dalam pertemuan audiensi pembangunan apartemen di sekitar Stasiun Bogor, juga dibahas rencana pembangunan TOD di kawasan Sukaresmi, Kota Bogor.
Dengan begitu, TOD di kedua stasiun tersebut akan bersinergi dan saling menopang. Pengerjaan proyek TOD tersebut direncanakan akan dibangun di atas 6,6 hektare.
āNanti ada pemukiman karena merekakan kegiatannya hanya disitu dan luar kota dan ada underpas BRT semua itu saling menopang,ā pungkasnya.