BOGOR DAILY-Di tengah maraknya kasus perceraian, sejumlah pasangan juga ramai mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) untuk mendaftar nikah. Tercatat, selama kurun waktu tujuh delapan bulan, daftar nikah di Kota Bogor mencapai angka 4.272 pasangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bogor, selama Juni-Agustus total pasangan yang menikah ada 4.272 orang. Jumlah ini didominasi oleh masyarakat yang memliki latar belakang pendidikan SLTA dan sederajat. Yakni tercatat sebanyak 1.469 orang atau sekitar 34,4 persen.
Menurut Bagian Bina Masyarakat, Bidang Badan Penasehatan, Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BIMAS-BP4) Dede mengatakan, pihaknya juga telah menyediakan wadah, guna konsultasi pernikahan, bagi calon pasangan suami istri (pasutri). “Ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada konsultasi, dalam rangka menekan angka perceraian,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jika melihat jumlah pernikahan, maka dalam sebulan ada 534 pasangan yang mengajukan pernikahan. Artinya, dalam seminggu sedikitnya ada 133 orang yang melangsungkan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, jumlah pernikahan berada di angka 6.722. Artinya, rata-rata per bulannya sebesar 560 orang menikah atau dalam seminggu ada 140 pernikahan.
Psikolog Universitas Indonesia (UI) Artiawati mengatakan, setiap pasangan yang akan membangun rumah tangga harus mengikuti pendidikan pra nikah. Ini penting untuk melihat kematangan masing-masing pasangan.
“Rumah tangga itu harapannya sekali seumur hidup, makanya perniakhan itu tidak bisa kalau dilandasi dengan tekanan ataupun atas nama cinta semata,”tuturnya.
Untuk itu, pendidikan pra nikah harus diikuti untuk memastikan pernikahan itu dilakuakn dengan rasional.
“Jangan sampai nikah setahun atau bahkan dalam hitungan akhirnya cerai,”tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data perceraian Pengadilan Agama (PA) Kota Bogor,dalam kurun waktu Januari-September 2017, daftar gugatan yang masuk mencapai angka 1.263 kasus. Atau jika dirata-ratakan, maka dalam sebulan ada 140 psutri yang mengantre putusan sidang cerai. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang bila dirata-ratakan jumlahnya sebanyak 105 kasus dalam sebulan.
Arti pun merekoemndasikan agar setiap pasangan untuk saling mengerti satu sama lain. Sehingga setiap ada masalah, keputusan yang diambil tidak dilakukan secara tergesa-gesa..
“Mempersiapkan psikolog anak adalah hal yang harus diperhatikan jika memang terjadi perceraian. Pendampingan dari seorang psikolog sangat disarankan, guna mencegah terjadi sesuatu terhadap mental anak,” jelasnya