Bogordaily.net – drg. Eka Alegrina, dokter gigi di RS Murni Teguh Ciledug Tangerang menjelaskan tentang fenomena bau mulut atau halitosis. Hal ini terjadi ketika seseorang mengeluarkan aroma tidak sedap saat bernafas atau berbicara.
Bau mulut atau halitosis ini berasal dari bakteri yang tergolong Volative Sulfur Compounds (VSCs). Di mana salah satu produksi bakteri VSCs ini adalah dikenal sebagai bakteri bau mulut Streptococcus Salivarius.
Pertumbuhan bakteri ini disebabkan beberapa faktor seperti gaya hidup, kondisi kesehatan fisik dan mental juga pengaruh hormon.
Baca juga : Artis-artis Ini Pilih Golput di Pilpres 2024
Penyebab Bau Mulut
Menurut drg. Eka Alegrina, penyebabnya dapat bermacam-macam, bisa karena faktor lokal di dalam rongga mulut, bisa karena faktor sistemik seperti penyakit yang diderita seperti DM, kenaikan asam lambung atau Gerd, amandel, infeksi saluran pernapasan seperti Sinusitis, Bronchitis, Pneumoni, penyakit hati, ginjal, kanker mulut bahkan Sindrom Sjorgen semua bisa menimbulkan bau mulut.
Salah satu penyebab umum adalah gigi berlubang yang tidak segera mendapat perawatan, yang lebih lanjut dapat menyebabkan infeksi, radang pada gusi dan pada akhirnya menyebabkan bau mulut.
“Karang gigi yang terbentuk karena kurangnya kebersihan gigi juga dapat menjadi penyebab bau mulut,” kata drg. Eka Alegrina, Kamis 11 Januari 2024.
Dokter RS Murni Teguh Ciledug Drg. Eka Alegrina menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi bau mulut.
Pertama-tama, menghilangkan penyebabnya, terutama yang bersifat lokal. Gigi yang berlubang perlu segera ditambal, dan pembersihan karang gigi sebaiknya dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.
Dalam pembersihan karang gigi, dokter gigi tidak hanya fokus pada karang gigi itu sendiri, tetapi juga melihat kondisi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.
“Jika terdapat karies besar yang sudah tidak bisa di tambal atau sisa akar, tindakan pencabutan sebaiknya dilakukan untuk mencegah focal infeksi,” ungkapnya.
Selain tindakan medis, drg. Eka Alegrina juga menekankan pentingnya peran pencegahan dari segi pola makan, serta mengurangi makanan dan minuman yang manis dan lengket.
Kemudian mengurangi konsumsi makanan dengan bau khas, seperti bawang bombay, bawang putih, jengkol, petai yang menimbulkan aroma tidak sedap pada mulut tapi bau mulut karena sebab ini tidak berlangsung lama.
“Selanjutnya, pada kondisi mulut kering (Xerostomia) sebaiknya banyak minum air putih atau dapat menghisap irisan lemon yang bisa merangsang produksi air liur agar menjaga kelembaban mulut,” katanya.
Baca juga : Sinopsis A Quiet Place: Day One : Hari Pertama Invansi Monster
drg. Eka Alegrina juga menyarankan agar menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur.
“Setelah menyikat gigi, lakukan juga Flossing atau membersihkan sisa-sisa makanan pada sela sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi, dengan menggunakan benang gigi,” ungkapnya.
Segera periksakan kondisi gigi dan mulut Anda ke dokter gigi untuk senyum yang lebih cerah dan sehat di RS Murni Teguh Ciledug Tangerang. (Ibnu Galansa)Â