BOGOR DAILY-Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto kecewa, lantaran tak di undang saat pelantikan Anis Baswedan-Sandiaga Uno di Istana, Senin (16/10/2017).
Kekecewaan penguasa kota hujan ini disampaikan ke wartawan saat menghadiri malam pisah sambut, Kejari Kota Bogor di Hotel Salak Tower, Senin (16/10) malam.
Menurut Bima Arya, Gubernur DKI sekarang berbeda dengan Gubernur sebelumnya yang dijabat Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama.
Bagi politisi PAN ini, Kota Bogor sebagai bagian dari daerah penyangga Ibu Kota harus sering berkomunikasi.
“Kota Bogor tidak lepas dari Jakarta karena sebagai kota penyanggga, banyak yang perlu dibenahi. Ada masalah tranportasi, lingkungan, sosial hingga budaya. Makanya komunikasi antar pimpinan daerah itu harus baik,”kata Bima Arya.
Walikota Bima Arya mengaku, kurang paham, kenapa dirinya tidak diundang. Bagi Bima, secara tradisi, dirinya kerap diundang dalam acara pelantikan pemimpin daerah di wilayah Jabodetabek.
Ia menambahkan, sesama pemimpin daerah, harus dibangun komuniasi yang baik.
“Dengan tidak diundangnya saya, ini merupakan awal yang kurang baik dalam membangun komunikasi antar pemimpin daerah,”kata Bima Arya.
Petinggi DPP PAN ini lantas memberi contoh dan membandingkan hubungan baik antara dirinya dengan gubernur sebelumnya seperti Jokowi, Ahok, dan Djarot.
Ia menegaskan, hubungan yang harmonis dengan tiga Gubernur sebelumnya sudah tercipta saat dirinya dilantik sebagai Walikota Bogor tahun 2013 lalu. “Tidak perlu secara resmi atau kelembagaan undangannya. Saya punya hubungan baik dengan pak Ahok. Beliau selalu undang saya. Kami komunikasi selalu baik. Pak Ahok memulai sesuatu dengan komunikasi yang baik,”papar Bima.
Hal lain yang disampaikan Bima Arya, umtuk rencana kerja anggran DKI Jakarta, kerap memberikan dana kompensasi bagi daerah-daerah penyangga seperti Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Bekasi, dan Tangerang.
“Setiap tahun ada dana bantuan untuk Bogor. Akan tetapi bukan berati Kota Bogor butuh Jakarta. Kita saling membutuhkan. Kedudukan Bogor-Jakarta sejajar. Jadi jangan beranggapan, daerah membutuhkan Jakarta,”tegas Bima Arya.