BOGOR DAILY-Lima warga Kabupaten Bogor tewas tenggelam usai bermain di air. Sambil melepas penat usai bekerja seharian, lima pemuda yang sehari-hari bekerja di peternakan jangkrik di Kecamatan Tenjo itu mandi di danau bekas galian. Tak disangka, saat tengah asyik berendam, dua di antaranya tenggelam hingga meregang nyawa. Sama seperti nasib tiga remaja Cibungbulang yang jasadnya baru ditemukan kemarin.
Seperti hari biasa, sore itu Eka Rosadi (21), Sandi Wijaya (23), Ivan (24 ) dan Iyus (21) asyik berendam di danau. Waktu itu menunjukkan pukul 12:30 WIB. Di tengah terik matahari, kelimanya mencoba ke tengah danau yang alirannya cukup tenang, sekadar menyegarkan tubuh.
Tak disangka, tubuh mereka seperti ada yang mengisap dari dasar danau. Beruntung, tiga orang lainnya bisa menyelamatkan diri. Sedangkan Eka dan Sandi lama tak muncul ke permukaan hingga warga pun berdatangan.
Beberapa warga coba melakukan pencarian dan hasilnya dua pemuda, Eka dan Sandi, sudah ditemukan tewas di dasar danau. Warga Kampung Tegalpondok, RT 05/03, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, itu pun akhirnya diangkut dari dasar danau.
Warga yang ikut melihat di lokasi kejadian menyebut kalau dua pemuda itu ditelan lembu. Sejenis makhluk halus, penunggu danau. “Itu mah dimakan lembu,” celetuk seorang warga yang ikut melihat di lokasi kejadian.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Parungpanjang AKP Budi Santoso mengatakan, dua pemuda itu diduga tak bisa berenang. Sehingga begitu masuk ke kolam yang dalam, korban diduga panik dan tenggelam.
“Mereka itu awalnya mau mandi, tapi karena korban tidak dapat berenang sehingga dua orang korban meninggal dunia di tempat kejadian. Sedangkan satu dari tiga korban yang selamat langsung meminta bantuan warga sekitar,” ujarnya.
Namun, beberapa lainnya masih syok hingga masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Tenjo. Atas kematian itu, pihak keluarga juga telah mengikhlaskan. “Pihak keluarga korban minta agar jenazah segera dikebumikan,” terangnya.
Sementara itu, kasus yang sama juga menimpa tiga remaja Cibungbulang, Sabtu (14/10). Tiga dari sembilan santri terseret arus Sungai Cianten, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Hingga jasadnya baru ditemukan kemarin dalam kondisi mengenaskan. Jika dirunut, dalam tiga hari sebanyak lima orang tewas tenggelam.
Korban terakhir yang ditemukan yakni Muhamad Zikri (18), warga Kampung Tutul, RT 01/02, Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Bogor.
Korban ditemukan di Kampung Cisentul, RT 02/04, Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin, yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian. “Alhamdulillah korban terakhir terbawa arus akhirnya ditemukan,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo.
Sebelumnya, dua santri terlebih dahulu ditemukan dalam keadaan meninggal, kemarin. Keduanya yakni Endah (16) dan Bagas. Endah ditemukan sekitar pukul 09:30 WIB. Sedangkan Bagas ditemukan pukul 17:45 WIB. Kini ketiga korban tersebut telah diserahkan ke keluarganya masing-masing untuk dimakamkan.
Sekadar informasi, ketiga santri itu hanyut di Sungai Cianten, Kampung Muara, RT 01/05, Desa Ciarutenilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. “Saat itu korban berikut sembilan temannya datang ke sungai. Yang sembilan orang mencuci motor dan satu orang mandi berenang. Tiba-tiba satu orang yang sedang berenang teriak minta tolong dan dua orang berusaha menolong tapi ikut terbawa arus juga,” pungkasnya.