BOGOR DAILY- Presiden Joko Widodo akan berkantor di Istana Bogor pada Desember nanti. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait rencana itu.
“Kemarin muspida (musyawarah pimpinan daerah) sudah lakukan koordinasi, Kapolda Jawa Barat sudah berkunjung, memantau hal yang perlu kita antisipasi,” kata Bima saat dihubungi, Selasa (21/11/2017) malam.
Bagi Bima, hal yang perlu diantisipasi adalah meningkatnya volume kendaraan sekitar Istana Bogor. Kemungkinan lahan parkir di Istana Bogor tidak mampu menampung kendaraan pejabat negara atau undangan presiden.
“Kita melakukan koordinasi agar lalu lintas di sekitar Istana Kebun Raya (Bogor) lebih tertib dan lancar. Antara lain dengan menyiapkan titik-titik parkir, karena kemungkinan ada kebutuhan tempat parkir karena tamu atau rapat kabinet, dan sebagainya, yang tidak ditampung di Istana akan di luar,” kata Bima.
Selian itu, Pemerintah Kota Bogor akan memastikan kebutuhan listrik dan air terpenuhi saat Jokowi berkantor di sana. Pemerintah akan melakukan pertemuan dengan PLN dan PDAM.
“Saya akan koordinasi cek fasilitas penunjang di Istana Bogor. Saya akan koordinasi dengan PLN dan PDAM agar saya pastikan agar listrik dan air semua siap,” ucap Bima.
Namun begitu, pengamanan presiden di Istana Bogor sudah biasa dilakukan. Selama ini, Jokowi tinggal di Istana Bogor sehingga sudah ada pola pengamanan yang diterapkan di sana termasuk di Kebun Raya Bogor.
“Sehari-hari presiden tinggal di situ jadi protap (prosedur tetap) keamanan sudah ada. Titik-titik pengamanan juga sudah ada, sudah ada pos jaga di situ. Pak Jokowi tinggal di Istana Bogor jadi sistem pengamanan sudah ada,” kata Bima.
Sebelumnya, pihak Istana memastikan Jokowi akan berkantor di Istana Bogor pada Desember 2017. Hal ini berkaitan dengan perbaikan drainase di Isana Merdeka dan Istana Negara Jakarta.
“Iya. Sambil kami menyelesaikan seluruh revitalisasi drainase,” ujar Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono.