BOGOR DAILY-Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyarankan, diadakannya musyawarah antara DPD I bersama DPP Golkar untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa. Munaslub itu untuk mengganti Ketua Umum Setya Novanto yang kini telah menjadi tahanan KPK dalam kasus korupsi e-KTP.
“Ya musyawarah lah DPP berbicara dengan DPD I, baik-baik kita cari solusi kemelut dari partai ini, kita jaga proses penting di Golkar, baik DPD I dan DPP enggak ada pentingnya kehilangan pemilihnya. Sehingga Golkar bisa keluar dari problem ini dan bisa menyiapkan program politik ke depan,” kata Dedi usai diskusi Mencari Pemimpin Baru Partai Golkar di markas Kosgoro, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).
Menurutnya, cara yang tepat menyelesaikan masalah dinamika Partai Golkar dengan cara diskusi antar pengurus pusat dan daerah. Para petinggi partai dari DPP juga ingin partai berlambang pohon Beringin tersebut tetap subur dan kuat.
“Caranya tentu dibikin diskusi antara DPD I dengan DPP, lalu diadakan musyawarah nasional. Prinsip dasar adalah kan semua sesepuh demi sesepuh partai Golkar baik mas Agung Laksono, Pak Akbar Tandjung, Pak JK, Pak Aburizal Bakrie semuanya kan berharap Golkar ini kembali survive,” katanya.
Kemudian Dedi memaparkan, jika ingin Golkar selamat dan bertahan, harus ada perubahan struktur organisasi kepemimpinan. Lanjutnya, Golkar harus kembali kepada hakikatnya sebagai partai masa depan yang modern.
“Kalau Golkar ini mau survive harus ada perubahan struktur dan kultur Golkar, kalau struktur harus ada perubahan formasi kepemimpinan dan kultur perubahan kebudayaan partai Golkar yang kembali pada hakekatnya, Golkar sebagai partai modern yang menjunjung tinggi mekanisme kemudian kader kader yang memiliki kualifikasi,” jelas Dedi.
“Pesannya harus dilakukan perubahan itu, nah perubahan itu kita semuanya sesepuh-sesepuh menyepakati perubahan Golkar, kan tidak ingin dong Golkar ranking nya ke 4, 5, harus ke 2 lah, nah caranya itu tidak ada pilihan lain lah, selain perubahan,” tambahnya.
Sementara, saat ini sejumlah DPD I Partai Golkar telah menyetujui diadakannya Munaslub. Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta Golkar menggelar Munaslub pada akhir Desember. Dedi pun tak setuju, dia menyarankan Musyawarah besar itu dilaksanakan pada awal Desember.
“Ya harus cepat tidak ada lagi setelah bulan Desember, kalau mas Agung Laksono bilang akhir Desember, saya bilang lambat, saya kira awal Desember. Karena akhir Desember itu sudah memasuki tahapan Pilkada pendaftaran. Karena kalau tidak merubah diri pada tahun ini akan bereaksi pada pemilu 2019,” terangnya.
Lebih lanjut, dia mengklaim sekitar dua puluh DPD sudah menyetujui adanya perubahan yang mendesak supaya Munaslub segera terealisasi. Kata Bupati Purwakarta itu, persetujuan tersebut berupa spirit dalam bentuk verbal maupun non verbal.
“Sudah banyaklah yang menyepakati terjadi nya perubahan, nanti jenis perubahannya apa nanti kita musyawarah kalau sudah musyawarah baru dibentuk langkah organisasi,” tukas Dedi.
“Sudah lebih dari 20, dalam bentuk spirit ya, spirit itu ditumpahkan dalam bentuk ucapan, tulisan dan hal lain. Secara spirit DPD I menginginkan perubahan, siapa sih yang tidak ingin Golkar ini kembali baik,” tutupnya.