BOGORDIALY – Ratusan warga Kampung Parungdengdek, RT 01/11, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, banyak yang jadi pemulung sampah meski berada di kawasan industri.
Warga Kampung Parungdengdek Romli (40) menuturkan, masayarakat di wilayahnya banyak yang memilih menjadi pemulung lantaran sulitnya mencari pekerjaan.
“Hampir lima tahun saya jadi pemulung. Habisnya mau gimana lagi, soalnya susah cari kerja,” kata Romli.
Tak jarang, menurut Romli, pemulung semata-mata mendapatkan bekas plastik sisa poduksi yang dibuang perusahaan itu.
Namun, justru ada warga yang bernasib baik bisa menemukan uang dolar di tempat pembuangan sampah tersebut.
“Kalau di sini nggak cuma dapat botol plastik dan kaleng-kaleng, kadang kalau lagi beruntung ada yang dapat uang dolar dari tumpukan sampah,” katanya.
Sekdes Wanaherang Kosasih membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, ratusan warga memang menggantungkan hidupnya di tempat pembuangan sampah yang ada di Kampung Dengdek.
“Sebagian warga saya memang banyak yang mencari nafkah di situ,” katanya.
Ia menjelaskan, sampah yang ada di lingkungannya itu berasal dari pembuangan pabrik pengolahan kertas yang tidak terpakai.
Rata-rata sampah berasal dari luar negeri. Tak heran jika ada pemulung sampah yang kerap menemukan uang dolar.
“Sampahnya kan dari luar negeri, makanya wajar kalau ada pemulung yang kadang menemukan uang dolar,” jelasnya.
Pemulung adalah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah tertentu untuk proses daur ulang. Pekerjaan pemulung sering dianggap memiliki konotasi negatif.
Ada dua jenis pemulung: pemulung lepas, yang bekerja sebagai swausaha, dan pemulung yang tergantung pada seorang bandar yang meminjamkan uang ke mereka dan memotong uang pinjaman tersebut saat membeli barang dari pemulung.
Pemulung berbandar hanya boleh menjual barangnya ke bandar. Tidak jarang bandar memberi pemondokan kepada pemulung, biasanya di atas tanah yang didiami bandar, atau di mana terletak tempat penampungan barangnya.
Pemulung merupakan mata rantai pertama dari industri daur ulang.
***