BOGOR DAILY- Pentolan ISIS asal Solo, Bahrun Naim, dikabarkan tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah. Kabar itu menyebar dari tangan-tangan melalui percakapan medsos.
Namun keluarga mengaku hingga saat ini belum menerima kabar apapun tentang nasib Naim.
Pengacara keluarga, Anis Prijo Anshari, mengaku sudah mendapat kabar tersebut. Namun demikian dia belum bisa memastikan apakah kabar tersebut benar terjadi atau hanya kabar burung yang sengaja disebarkan oleh pihak tertentu.
“Sedang dicek kebenarannya. Saya tadi juga sudah bertanya kepada Pak Faturrahman, ayah Naim. Beliau mengatakan sejauh ini belum mendapat kabar apapun mengenai informasi tersebut,” ujar Anis, Senin (4/12/2017).
Kabar mengenai tewasnya Naim mulai menyebar dari dari tangan-tangan melalui percakapan medsos, sejak Minggu (3/12) petang kemarin. Sejumlah kenalan Naim di Solo juga terus berusaha mencari kebenaran kabar itu.
Bahrun Naim Anggih Tamtomo lahir di Pekalongan 6 September 1983 dan besar di Pasarkliwon, Solo. Ia adalah lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.
Dalam kasus terorisme, namanya mulai muncul ketika ditangkap Densus 88 pada tahun 2010 karena menyimpan senjata api dan amunisi yang disebutnnya sebagai titipan dari seorang buron kasus terorisme.
Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang diketahui telah berbaiat ke ISIS. Ia disebut sebagi perekrut para militan dari Indonesia untuk bergabung dengan ISIS. Namanya juga disebut sebagai otak aksi serangan bom di pos polisi depan pusat perbelanjaan Sarinah beberapa waktu lalu.
Sumber: Detik.com