BOGOR DAILY- Ratusan warga mengantre untuk membeli tabung gas bersubsidi ukuran 3 (tiga) kilogram atau gas melon di lokasi operasi pasar yang digelar pihak Pertamina di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (7/12/2017). Tidak hanya warga tak mampu, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bogor juga nampak ikut dalam antrean tersebut.
Pantauan di lokasi, ratusan warga sudah mulai mengantre sejak pukul 09:00 wib. Beberapa warga yang ikut mengantre ada yang membawa 2 tabung gas melon sekaligus.
“Saya sudah cari kemana-mana, tapi enggak dapat gas. Kemarin ikut operasi pasar kayak gini, tapi kehabisan. Ada yang jual di warung harganya sampai Rp 25 ribu. Makanya pas ada info operasi pasar lagi, saya bawa 2 tabung, buat persiapan, saya di rumah kan ada 2 kepala keluarga,” kata Hendi, warga sekitar yang ditemui di jalan Paledang, Kota Bogor, Kamis (7/12/2017).
Di antara barisan antrean pembeli gas bersubsidi, nampak seorang PNS ikut dalam antrean tersebut. Pria yang menggunakan seragam putih hitam dengan pin berlambang Kopri ini membawa satu tabung.
“Ini bukan untuk di rumah, ini untuk di kantor kelurahan. Karena pegawai di kelurahan yang biasa beli gas tidak ada, saya inisiatif saja, ikut antrean disini. Di kelurahan ada juga gas yang besar, tapi kalau habis pakai gas 3 kilogram ini,” kata Kurnia yang mengaku sebagai PNS di Kelurahan Paledang saat ditemui usai mengantre gas bersubsidi.
Ketua Hiswana Bogor, Bahriun mengatakan, operasi pasar dilakukan sebagai upaya menekan kelangkaan gas dan lonjakan harga yang dimanfaatkan oleh pengecer gas. Dalam operasi pasar kali ini pihak Pertamina menyediakan 560 tabung gas melon.
“Ini operasi pasar yang kedua, sebelumnya kita turunkan 1000 lebih tabung, hari ini 560 tabung kita siapkan dan kita jual dengan harga Rp 16 ribu, itu harga untuk agen. Tabung ini untuk warga kategori tidak mampu, dan untuk membelinya kita minta menunjukkan KTP. Operasi pasar akan kita lakukan hingga 8 hari ke depan di beberapa titik,” kata Bahriun.
Seperti diketahui kelangkaan gas ukuran 3 kilogram sudah terjadi di Bogor sejak dua pekan terakhir. Kondisi ini dimanfaatkan beberapa penjual dengan menaikkan harga jual. Gas melon yang sebelumnya di jual di kisaran harga 19 ribu-20 ribu, dijual dengan harga 22 ribu – 25 ribu.
“Saya sudah cari kemana-mana, tapi memang lagi kosong gasnya, ke agen juga kosong. Ini gas susah sudah seminggu, hampir dua minggu. Ada yang jual harganya Rp 23 ribu, ada yang jual Rp 25 ribu. Saya enggak bisa apa-apa, ini kan kebutuhan, mau enggak mau saya beli,” kata Suhanda, ketika ditemui di Jalan Paledang, Kota Bogor, Kamis (7/12/2017).