Monday, 14 October 2024
HomeViralViral Pelajar Martapura, Videonya Diserbu Netizen

Viral Pelajar Martapura, Videonya Diserbu Netizen

Bogordaily.net – Viral video pelajar di Martapura menggegerkan jagat maya.
Di media sosial video sepasang pelajar di bawah umur ini beredar dan jadi buruan netizen.

Diduga pemeran dua sejoli tersebut merupakan siswa di salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar.

Viral Video Pelajar Martapura

Ada dua video yang beredar. Pertama video bedurasi 36 detik, yang memperlihatkan dua sejoli berseragam batik salah satu SMP di Martapura, sedang melakukan adegan dewasa di kamar.

Kedua, video berdurasi 3.40 detik. Dalam rekaman video ini tampak sepasang pelajar itu melakukan adegan tidak senonoh.

Keduanya mengenakan seragam Pramuka lengkap, bahkan masih pakai kaus kaki sekolah.

Aksi tersebut dilakukan bukan di lingkungan sekolah, melainkan di dalam kamar dan beralaskan kasur.

Klarifikasi Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjar, Liana Penny, meminta netizen agar bijak dalam menanggapi video beredar.

“Harapan kami, netizen bijak dalam berkomentar dan tidak perlu dicari-cari identitasnya. Ini demi menjaga kesehatan mental dan masa depan yang bersangkutan,” ucap Liana.

Liana menjelaskan, kejadiannya dilakukan di luar jam sekolah dan sudah lama.

Masalahnya pun sudah diselesaikan secara baik-baik bersama orangtua masing-masing siswa pada bulan lalu.

“Pihak sekolah kala itu memanggil orangtunya dan diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tuanya mangambil langkah memindahkan anak tersebut demi menghindari bullying dan tetap mendapat pendidikan dengan lancar,” papar Liana.

Liana menuturkan, pelajar apalagi masih di bawah umur merupakan tanggung jawab bersama, yakni sekolah, orangtua, dan masyarakat.

Di sisi lain, kata Liana, pihak sekolah juga tidak dapat mengawasi para siswanya ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah.

Juga upaya sekolah juga sudah maksimal dalam pencegahan. Sudah sering digelar sosialisasi materi cyber crime maupun kenakalan dengan narasumber dari kepolisian hingga instansi perlindungan anak.

Menurutnya, keputusan yang diambil dalam musyawarah antara pihak sekolah dan para orangtua itu sudah yang terbaik.

“Sayangnya, meski masalahnya sudah clear, namun ada pihak yang menyebarkan kembali. Kalau di-blow up, kasian orangtua anak-anaknya. Saya berharap tidak perlu dicari-cari sekolah barunya, kasian nanti trauma dan tidak mau sekolah lagi,” tegas Liana.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here