BOGOR DAILY- Kasus video penganiayaan pelajar di Karanganyar viral di media massa. Video pengeroyokan ini dilakukan oleh para siswa dari tiga sekolah berbeda di Karanganyar di kebun karet di Kerjo, Karanganyar, 6 Februari lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 38 detik ini tampak seorang siswa dikeroyok segerombolan siswa sekolah lain di sebuah tempat berlatar belakang pepohonan rimbun.
Dalam video ini korban sempat menangis karena dianiaya segerombolan siswa secara bergantian.Bahkan ada dari mereka yang menendang kaki korban dengan keras.
Kepala SMP Muhammadiyah Kerjo, Karanganyar, Sutarna mengatakan bila anak didiknya terlibat dalam pengeroyokan itu. Menurutnya ada 2 anak didiknya yang terlibat.
Ia menyatakan bahwa setelah kejadian itu, Polres Karanganyar mengajak pelaku, korban, para orangtua, dan pihak sekolah untuk dimediasi, Kamis (8/2/2018) sore.
“Saya beserta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan guru BK ikut dalam mediasi tersebut, di SMPN 2 Kerjo,” ujarnya, Jumat (9/2/2018).
Ia mengatakan, hasil dari mediasi tersebut sudah disetujui semua pihak. Hasil mediasi ini langsung disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar.
Ia menyatakan, belum memiliki sanksi bagi siswanya yang terlibat. Menurutnya, pembinaan para siswa ini menjadi satu hal yang harus dilakukan.
“Karena dengan pembinaan, anak-anak menjadi lebih positif dan berkembang,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Agus Hariyanto menjelaskan bila pengeroyokan dilakukan di luar jam sekolah.
Menurutnya pengeroyokan ini dipicu emosi yang masih labil, sehingga salah paham antarpelajar sering terjadi.
“Dalam kasus ini kan ada mbleyer-mbleyer itu, akhirnya ada yang tak terima dan terjadi penganiayaan,” ujarnya.
Ia mengatakan bila sebenarnya usia SMP para siswa belum diperkenankan mengendarai sepeda motor.