Wednesday, 23 April 2025
HomeNasionalSukseskan Program MBG, Wamenkop Dukung Koperasi Perbanyak Rumah Pengolahan Susu di Daerah

Sukseskan Program MBG, Wamenkop Dukung Koperasi Perbanyak Rumah Pengolahan Susu di Daerah

Bogordaily.net – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbanyak tempat milik koperasi di seluruh Indonesia.

“Pasalnya, Rumah Susu milik koperasi ini yang melayani dapur-dapur di program Makan Bergizi Gratis,” ungkap Wamenkop, pada acara peresmian Rumah Susu Unit Sentul milik Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari, di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa 22 April 2025.

Di acara yang dihadiri Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Ketua Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari Muchlido Apriliast, Wamenkop Ferry bercerita pengalaman di Boyolali terkait kisruh susu peternak lokal.

Ketika itu, kata Wamenkop, banyak produksi hasil susu dari para peternak dan koperasi tidak terserap Industri (IPS). “Maka, saya selalu menekankan bahwa koperasi harus memiliki IPS sendiri. Saya mengapresiasi Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari karena mampu membangun dan mengembangkan konsep Rumah Susu,” terang Wamenkop.

Bahkan, lanjut Wamenkop, koperasi tersebut juga mampu membuat ekosistem sendiri dalam mata rantai , yakni memiliki sendiri, juga membuat dapur .

Bagi Wamenkop, Rumah Susu ini menjadi salah satu simpul kunci dalam rantai pasok susu nasional, yang tidak hanya menyuplai kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menggerakkan sektor koperasi dan peternakan rakyat di hulu.

“Rumah Susu hadir sebagai upaya nyata mengangkat nilai tambah susu segar dari peternak sapi perah lokal,” imbuh Wamenkop.

Lebih dari itu, Wamenkop Ferry menjelaskan, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan sebanyak 80 ribu Kopdes seluruh Indonesia, juga bisa mendirikan unit sendiri, di samping unit-unit usaha lain yang bisa digeluti Kopdes. “Intinya, Unit bisa menjadi salah satu unit usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Wamenkop.

Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa susu merupakan produk wajib untuk program , khususnya di daerah yang memiliki peternakan sapi perah. “Artinya, program bisa menyerap produksi susu dari peternak lokal,” kata Dadan.

Menurut Dadan, salah satu fungsi kehadiran BGN adalah Creating Demand, khususnya dalam penyerapan produksi susu peternak lokal. “ harus meningkatkan gairah ekonomi di masyarakat,” ucap Dadan.

Ketua Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari Muchlido Apriliast menambahkan, metode Rumah Susu seperti ini bisa ditularkan atau direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi peternakan sapi perah.

“Termasuk ke daerah yang tidak memiliki peternakan sapi perah,” ujar Muchlido yang juga sebagai pembina dari Perhimpunan Peternak Muda Indonesia (Perpami)***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here