BOGOR DAILY-Sedih, nampaknya perumpamaan itu pas diberikaan ke nenek Seni. Nenek berusia 65 tahun ini hidup di rumah petak. Tepatnya di Kampung Tanahsewa Ciburial, RT 1/4, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara. Sehari-hari nenek Seni hanya menghabiskan masa tuanya seorang diri. Jangan kan cucu, anak-anak nya pun sudah tidak lagi tinggal dengan janda ditinggal meninggal suami ini. “Sudah 3 tahun tinggal disini. Tadinya di Kampung Kukupu, Tanahsareal,” katanya.
Meski tinggal sendiri, ia tidak pernah mengeluh. Ia mengaku bingung tidak tahu harus tinggal dimana lagi jika bukan tinggal di gubuk ini. “Dari pada nggak ada tempat. Kalau ngontrak uang dari mana,” keluhnya.
Sekedar diketahui, nenek Seni hanya tinggal di gubuk berukuran sekitar 5×2 meter persegi. Alasnya pun masih tanah yang ditutup dengan terpal. Untungnya, nenek sembilan anak (dua anak kandung dan tujuh anak tiri) ini diberikan listrik secara sukarela oleh tetangga. Sementara itu, di tengah ekonomi yang sulit, nenek Seni harus menanggalkan kehidupannya dengan menjadi seorang pemulung. Ada juga uluran tangan dari orang dermawan yang mengasihinya, seperti tetangga. “Alhamdulilah kalau makan ada yang ngasih, beras atau uang. Tapi kalau ngga ada yang ngasih biasanya nenek mulung kayak gini,” imbuhnya seraya menunjukan botol plastik yang berada di karung berwarna putih.
Ia menambahkan, memang beberapa waktu lalu perwakilan kelurahan sempat mendatangi kediamannya. Katanya, tujuannya untuk mendata dan memasukan ke dalam penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Akan tetapi, hingga sampai saat ini belum ada realisasi pembangunan yang diberikan. “Harapannya bisa dibangunin,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Camat Bogor Utara Atep Budiman mengaku akan menindak lanjuti adanya warga yang punya kondisi rumah tidak layak huni. Hanya saja dari hasil pengecekan, pada 2017 lalu Seni pernah mengajukan bantuan dana RTLH ke Pemkot Bogor. “Namun ditolak. Sebab, rumah yang dia huni itu, berdiri diatas tanah orang lain, alias bukan milik ibu tersebut,” ungkapnya saat dikonfirmasi, kemarin.
Meski begitu, lanjut Atep, pihaknya tidak akan tinggal diam. Dia pun berinisiatif akan memberikan bantuan dalam bentuk lain, yakni melakukan kerja bakti membetulkan rumah Seni secara swadaya. “Karena memang RTLH kan sempat ditolak. Paling nanti dikerja-baktikan dengan warga. Secara swadaya setidaknya bisa membantu membetulkan rumah meski tidak banyak,” tuntasnya.