Bogordaily.net – Maharani Azzahra merupakan seorang asisten dosen di Sekolah Vokasi IPB University. Orang-orang disekitar sering memanggil Maharani Azzahra dengan nama panggilan Rania. Saat ini beliau berusia 23 tahun dan tahun ini akan memasuki usia 24 tahun. Rania berasal dari kota kembang, yaitu Bandung. Sejak kecil beliau bertempat tinggal di Bandung dan baru menginjakkan kaki di kota hujan ini ketika beliau menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Rani menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama di Bandung dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Bogor. Bukan pindah tempat tinggal, tetapi beliau melanjutkan boarding school di Kota Bogor. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Rania memilih untuk melanjutkan pendidikan di Bogor.
Memasuki tahun pendaftaran Perguruan Tinggi Negeri, awalnya Rania mendaftarkan diri pada Jurusan Tata Boga di kampus lain dan Jurusan Komunikasi di Sekolah Vokasi IPB. Rania mendaftarkan diri di jurusan komunikasi karena ia ingin mengeksplor mengenai komunikasi, public speaking dan lainnya. Namun, Rania tetap menjadikan tata boga sebagai jurusan utama yang ia pilih, sebab sejak kecil ia sudah gemar membantu nenek dan ibu nya untuk memasak di dapur. Namun sayangnya, Rania justru terpilih dan diterima sebagai mahasiswa jurusan komunikasi di Sekolah Vokasi IPB.
Meskipun diterima menjadi mahasiswa komunikasi, mimpi Rania tetap kepada dunia kuliner. Di lingkungan sekitar, Rania selalu dikatakan mirip dengan sang nenek yang gemar memasak. Impian nya pada dunia kuliner masih ada hingga kini. Ia bercita-cita sejak kecil ingin masuk ke dalam salah satu acara televisi pencarian bakat di bidang kuliner, yaitu MasterChef Indonesia. Cita-cita dan mimpinya tersebut didukung oleh orang sekitarnya, namun ia masih merasa bahwa kemampuan nya saat ini belum terlalu mahir.
Rania saat ini berprofesi asisten dosen Sekolah Vokasi IPB. Tidak ada rencana menjadi asisten dosen pada awalnya. Berawal dari keisengan sambil menunggu wisuda ia kini menjadi asisten dosen sudah sekitar 6 bulan lamanya. Awalnya, ia mengajar mata kuliah statistika mendampingi Bapak Rici Tri Harpin Pranata S.Kpm., M.Si. karena kebetulan belum ada asisten dosen yang mendampingi. Selebihnya, ia mengajar mata kuliah Komunikasi Merek Kreatif sebagai pengisi waktu luang saja.
Saat ini, ia mengajar angkatan 61 di mata kuliah big data dan literasi digital. Sebelum menjadi asisten dosen, Rania bergabung menjadi salah satu anggota project Desa Presisi. Hingga kini ini, ia masih bergabung menjadi bagian dari Desa Presisi.
Menjadi asisten dosen selama dua semester ini, membuat Rania memiliki tanggung jawab utama. Dimana Ia harus memeriksa tugas mahasiswa satu persatu secara teliti dan menilai, serta merekap tugas mahasiswa. Meskipun terlihat mudah, namun itu merupakan tanggung jawab utama yang harus dijalani sebagai asisten dosen.
Tanggung jawab sebagai asisten dosen sebenarnya juga merupakan tantangan bagi Rania, karena harus memeriksa tugas-tugas mahasiswa dalam jumlah banyak dan harus membaca serta memahami tugas mereka. Selain itu, tantangan lain adalah mata kuliah yang sebelumnya tidak ada dan belum pernah dipelajari, seperti mata kuliah big data. Mata kuliah big data ini adalah sesuatu yang baru di Program Studi Komunikasi Digital dan Media, sehingga bagi Rania ini adalah hal baru yang menjadi tantangan dan butuh penyesuaian tersendiri. Bukan hanya itu, tantangan besar yang harus dihadapi adalah keingintahuan mahasiswa. Menurut Rania, terkadang mahasiswa ingin lebih banyak eksplor sehingga memiliki banyak pertanyaan yang sulit.
Dunia pendidikan sebenarnya bukan menjadi tujuan awal Rania dalam berkarir. Tujuan ia dari awal adalah ingin berkecimpung di dunia kuliner. Maka rencana ia kedepannya akan kembali bersekolah sesuai dengan dunia yang ia tuju, yaitu dunia kuliner. Ia berencana akan melanjutkan ke sekolah masak untuk memperdalam dunia kuliner. Rencana itu ia buat setelah nantinya ia sudah selesai menjadi asisten dosen di Sekolah Vokasi.
Meskipun saat ini ia berkarir sebagai asisten dosen, Maharani Azzahra, mengembangkan hobi dan keahlian nya dalam memasak sebagai ladang bisnis kecil-kecilan. Kini ia mencoba memulai membuka catering makanan kecil-kecilan, seperti puding-puding lucu. Ia membuka catering sebenarnya juga hanya kepada orang-orang terdekat. Keahliannya ini didapatkan ketika saat masih kecil ia sering membantu nenek, tante, dan ibu nya dalam berjualan kue, sehingga dari sana keahliannya didapatkan.
Selama berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya menjadi tenaga pendidik, terdapat pelajaran yang dapat diambil. Dalam dunia pendidikan, Rania belajar lebih saling menghargai satu sama lain antara mahasiswa dengan asisten dosen. Baginya, belum banyak pelajaran yang dapat diambil menjadi asisten dosen karena ia pun baru berkecimpung di dunia ini 6 bulan lalu. Namun, ia merasa menjadi asisten dosen dunia nya masih sama dengan dunia mahasiswa dan sama dengan dunia kampus yang ia jalani sebelumnya.
Dalam pelajaran hidup, banyak hal yang harus diterima. Secara luas, menurut Maharani Azzahra hidup itu tidak bisa diduga dan diterka. Seperti halnya ia tidak pernah menyangka bisa menjadi asisten dosen walaupun pernah terbesit di pikiran nya untuk mengajar. Pada kenyataan setelahnya, ia justru harus berkarir menjadi asisten dosen dan harus menerima bahwa hidup membawanya menjadi asisten dosen. Banyak hal di dunia ini yang terkadang kita tidak tahu arahnya kemana, seperti dahulu ia memiliki jurusan impian namun ternyata justru sebaliknya, ia harus masuk ke jurusan yang bukan menjadi prioritas utamanya.
Dalam kehidupan kampus, ia merasa bahwa kurang mengeksplor dan kurang menikmati masa menjadi mahasiswa. Dahulu ketika diberikan tugas oleh dosen ia selalu mengerjakan seadanya dan sebisanya saja, padahal apabila tugas tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh mungkin akan lebih seru dan menjadi kenangan tersendiri. Pesan Rania kepada mahasiswa/i saat ini adalah perbanyak eksplor dunia mahasiswa dan pergunakan title mahasiswa yang disematkan sebaik-baiknya.
Ikuti banyak kegiatan di luar maupun di kampus karena dengan title mahasiswa kita bisa menjangkau lingkungan lebih luas. Setelah selesai menjadi mahasiswa, kamu sudah tidak bisa lagi mengeksplor banyak hal dan mengikuti banyak kegiatan, maka dari itu menurut Rania nikmatilah masa menjadi mahasiswa sebaik mungkin.***
Nusie Mahmuda