Wednesday, 18 June 2025
HomeBeritaDari Keturunan Petani, Aktif Berorganisasi hingga Menjadi Dosen di Sekolah Vokasi IPB...

Dari Keturunan Petani, Aktif Berorganisasi hingga Menjadi Dosen di Sekolah Vokasi IPB University

Bogordaily.net – Rici Tri Harpin Pranata, Dosen Muda Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University ini lahir 33 tahun yang lalu di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan ini menjadi saksi masa kecilnya yang akrab dengan kehidupan pertanian. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan kehidupan pertanian seperti membantu Kakeknya membajak sawah, menanam padi, hingga mencari kayu bakar di hutan. Pengalaman itu bukan hanya mengajarkan kegigihan, kesabaran dan kerja keras sejak kecil, tetapi juga mendasarinya untuk masuk ke IPB karena nilai-nilai pertanian yang sudah ditanamkan sejak kecil.

Dari desa kecil tersebut, Rici kemudian berpindah ke Tulungagung dan tinggal bersama dengan Neneknya untuk melanjutkan pendidikan. Di Tulungagung, Ia bersekolah di SMP Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung dan SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung. Semangat kepemimpinannya mulai tumbuh sejak dini, terlihat dari keaktifannya sebagai ketua kelas dan berorganisasi dengan mengikuti kegiatan Pramuka. Bahkan pada puncaknya, Ia terpilih untuk mewakili tim pramuka dalam kegiatan Jambore Nasional.

Lalu saat menduduki bangku SMA, Ia juga mengikuti berbagai organisasi seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pencak Silat Pamur, dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan menjadi salah satu ketua dalam organisasi tersebut. Mulai dari sinilah jiwa kepemimpinannya semakin terus terbentuk.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, tahun 2010, Rici berhasil lolos ke Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur prestasi, dan kemudian memilih jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Tak sekedar hanya menjadi mahasiswa biasa dalam dunia perkuliahannya, ia juga ikut aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

Sejak tahun pertama, Ia sudah bergabung dalam BEM TPB (sekarang dinamakan PPKU) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FORCES, serta aktif di berbagai kepanitian salah satunya Ketua Divisi Humas MPKMB IPB. Karir organisasi kemahasiswaannya terus menanjak, di tahun kedua, Ia diamahkan menjadi Ketua Departemen Kajian Sosial dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM FEMA, hingga akhirnya ia diberikan amanah sebagai Ketua BEM FEMA pada tahun ketiga dan kemudian menjadi Menteri BEM KM pada tahun keempat.

Pengalaman organisasinya membawa Rici pada berbagai program pengabdian masyarakat yang berdampak luas, baik di organisasi maupun berkolaborasi dengan mitra lainnya. Salah satunya adalah Samiena, kegiatan sosial yang dilakukan di sekitar kampus IPB. Selain itu, saat mahasiswa, Ia juga terlibat dalam IPB Mengajar, sebuah gerakan mahasiswa yang memberikan pendidikan kepada anak-anak di lingkar kampus.

Kini, ia menjadi pembina IPB Mengajar tersebut, untuk terus memastikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak. Tak berhenti di pendidikan S1, pada tahun 2017, Rici melanjutkan studi S2 di bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di IPB. Di sela-sela kegiatan perkuliahannya, ia turut aktif dalam membuat berbagai penelitian serta dalam berbagai kegiatan sosial. Ia membuktikan hasil tersebut dengan berbagai amanah yang dipercayakan, seperti menjadi Sekretaris Rektor IPB dan Staf Khusus Rektor IPB, dan Asisten Direktur Pengembangan Karakter dan Organisasi Mahasiswa IPB.

Saat ini, selain menjadi Dosen Komunikasi Digital dan Media di Sekolah Vokasi IPB University, Rici dipercaya sebagai Asisten Direktur Pengembangan Karier dan Kewirausahaan IPB. Dalam perannya sebagai Asisten Direktur, ia membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, memperluas jaringan, serta memfasilitasi dan mengembangkan program kewirausahaan untuk mahasiswa.

Baginya, karakter, mindset, jejaring adalah kunci untuk membangun kebermanfaatan. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya fokus di dalam kelas, tetapi juga aktif dalam kegiatan organisasi di luar kelas. “Kalau kita punya wadah, kebermanfaatan akan lebih luas,” Ujarnya.

Sebagai akademisi di Sekolah Vokasi IPB, Ia meyakini bahwa tugas seorang dosen tidak hanya sebatas mengajar/pendidikan, tetapi juga mencakup penelitian dan pengabdian masyarakat. “Intinya dosen itu Tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) yang harus dipenuhi dengan baik, tetapi ada hal lain di luar itu yang lebih luas juga perlu dikerjakan dengan baik sehingga bisa berdampak luas” Ujarnya. Ia pun aktif dalam beberapa penelitian dan beberapa publikasi artikel ilmiah.

Dalam perjalanannya, Rici menyadari bahwa tantangan terbesar dalam masa depan yaitu membangun kolaborasi yang lebih besar, agar kebermanfaatan yang bisa diberikan juga tentunya akan lebih luas. Maka dari itu, Ia terus mendorong mahasiswa untuk berjejaring dan membangun hubungan baik di dalam maupun di luar kampus. Dengan pengalamannya, ia berharap bisa terus menginspirasi mahasiswa dan para akademisi untuk berkontribusi lebih luas dalam dunia pendidikan dan masyarakat.***

Matius Salomo Nababan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here