Bogordaily.net – Dedie Rachim seolah ingin bicara tegas, tapi tetap merendah. Kalimatnya runtut. Angkanya jelas.
Dalam Rapat Paripurna yang digelar Jumat, 18 Juli 2025 kemarin, Pemerintah Kota Bogor bersama DPRD resmi menetapkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Perubahan 2025.
Itu bukan sekadar acara formal. Tapi penentu arah. Terutama soal arah kebijakan anggaran perubahan 2025. Dan Dedie Rachim tak main-main menjelaskannya.
Angka Tak Sekadar Angka
Pendapatan Daerah ditetapkan sebesar Rp3,27 triliun. Tapi Belanja Daerah lebih tinggi: Rp3,33 triliun. Defisit kecil, sekitar Rp56,8 miliar, akan ditutup lewat pembiayaan. Dan Silpa? Nol rupiah.
Artinya: semua sudah diperhitungkan matang. “Kita perlu landasan hukum untuk menjalankan pembangunan. KUA PPAS ini jadi dasar kita bergerak,” ujar Dedie Rachim.
Ia tahu, angka Rp3,27 triliun itu bukan angka magis. Maka sektor pendapatan pun akan dimaksimalkan.
Dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPHTB, hingga potensi Pendapatan Asli Daerah lain.
Empat Prioritas, Empat Nafas
Ada empat program yang masuk radar utama anggaran perubahan. Empat prioritas yang, menurut Dedie, akan memberi nafas panjang bagi Bogor.
1. Pengadaan lahan di Batutulis senilai Rp26,3 miliar. Tapi ini belum bisa langsung jalan. Harus menunggu dokumen DPPT lengkap.
2. Dana cadangan Porprov 2026. Bogor tampaknya tak ingin sekadar jadi tuan rumah. Tapi juga tuan rumah yang siap menang.
3. Pembiayaan JKN (BPJS) PBI. Dedie paham, kesehatan rakyat tak bisa ditunda.
4. Program Biskita empat koridor. Ini akan jadi wajah baru transportasi Kota Bogor.
“Kita targetkan seluruh koridor bisa dibiayai penuh lewat APBD Murni 2026,” ujarnya.
Bukan Final, Tapi Fondasi
Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil mengingatkan, ini belum final. KUA PPAS hanyalah permulaan menuju RAPBD Perubahan 2025.
Tapi setidaknya, arah kebijakan anggaran perubahan 2025 sudah jelas: efisien, terukur, dan rakyat tetap jadi ujungnya.
Dedie Bicara Strategi, Bukan Sekadar Angka
Dengan gaya khasnya yang kalem tapi penuh logika, Dedie Rachim jelaskan arah kebijakan anggaran perubahan 2025 tanpa banyak basa-basi.
Yang disampaikan bukan hanya apa yang dibelanjakan, tapi kenapa itu penting. Dan yang lebih penting: bagaimana cara menutup defisit tanpa mengorbankan pelayanan publik.
Dedie Rachim jelaskan arah kebijakan anggaran perubahan 2025, dan publik tahu: angka-angka itu bukan hasil dadu. Tapi hasil kalkulasi kepala dingin dan niat baik.***