Bogordaily.net – Yang diletakkan bukan hanya batu pertama. Tapi harapan. Tentang masa depan gizi anak-anak di Kota Bogor.
Jumat pagi, 25 Juli 2025. Pukul 09.00 WIB. Halaman Rusun Polri di kawasan Bogor Barat mendadak jadi pusat perhatian.
Polresta Bogor Kota menggelar acara peletakan batu pertama pembangunan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bukan sekadar bangunan. Ini rencana besar yang menyentuh inti persoalan masyarakat: gizi.
Hadir di sana Forkopimda. Para tokoh masyarakat. Perwakilan dari dunia pendidikan. Dari sektor kesehatan. Semua bersatu dalam satu tujuan: membangun generasi sehat lewat pelayanan gizi terpadu.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, tampil seperti biasa: tenang, tapi mantap. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa SPPG bukan hanya proyek fisik. Tapi proyek peradaban.
“Ini bentuk nyata sinergi Polri dan masyarakat,” ujarnya. “Kami ingin mendukung visi besar Presiden: bangsa sehat, bangsa kuat. Gedung ini semoga jadi pusat pelayanan dan edukasi gizi, yang modern dan berstandar tinggi.”
Ia tidak sendirian. Peletakan batu pertama dilakukan bersama Ketua Kadin Kota Bogor, Waka Polresta, serta Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari. Simbol kerja sama semua pihak yang ingin memperbaiki urusan gizi—mulai dari ibu hamil, bayi, sampai remaja.
Eko tak lupa mengucapkan terima kasih. Kepada semua yang mendukung. Baik dengan tenaga. Maupun dengan dana. Ia tahu, proyek seperti ini tak bisa jalan sendiri.
“Semoga ini jadi ladang amal,” ucapnya lirih, tapi penuh makna.
Ia lalu menutup sambutannya dengan kalimat yang membumi. “Dengan bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan peletakan batu pertama pembangunan SPPG Polresta Bogor Kota.”
Situasi aman. Tertib. Tanpa keributan. Tanda bahwa pembangunan bisa dimulai dengan niat baik, dan suasana baik.
Dan semoga selesai tepat waktu. Karena yang mereka bangun bukan hanya gedung. Tapi masa depan.***