Bogordaily.net – Daftar 23 SDN di Kota Bogor yang Bakal Dimerger bukan sekadar angka.
Di baliknya ada cerita tentang efisiensi, penataan, dan solusi menghadapi tantangan pendidikan.
Tahun ini, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) siap melebur 23 sekolah dasar menjadi 11 sekolah baru.
Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi, tidak ingin kebijakan ini sekadar menjadi proyek administratif.
“Ada dua alasan. Pertama, banyak sekolah terlalu berdekatan, muridnya makin sedikit. Kedua, rekrutmen guru honorer makin sulit,” katanya, Jumat 15 Agustus 2025.
Skema Merger
Tahap awal, dua sampai tiga sekolah digabung jadi satu. Guru ikut pindah. Gedung disesuaikan.
Kelas diatur ulang. Misalnya, SDN A punya 12 murid kelas 1, SDN B punya 25 murid kelas 1. Setelah merger, jadilah 37 murid. Masih sesuai aturan kapasitas 40 siswa per kelas.
Atasi Kekurangan Guru
Kekurangan guru diantisipasi. Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Universitas Pakuan dan UIKA Bogor akan magang lebih lama: minimal satu semester, berkesinambungan.
Pembelajaran daring pun dimanfaatkan. Guru bisa mengajar dari kantor Disdik, disiarkan ke sekolah yang kekurangan guru.
Bahkan perekrutan guru kini lewat e-procurement berbasis Data Pokok Pendidikan (Dapodik), meniru model Kota Bandung, dengan gaji dari dana BOS APBN.
Target Cepat
Administrasi ditargetkan selesai Agustus 2025. Penggabungan fisik gedung dilakukan bertahap, dengan persetujuan Kemendikdasmen. Rapat sosialisasi sudah beberapa kali digelar.
Daftar 23 SDN di Kota Bogor yang Bakal Dimerger
- SDN Bantarjati 7
- SDN Bantarjati 8
- SDN Cibalagung 1
- SDN Cibalagung 3
- SDN Cibalagung 2
- SDN Cibalagung 4
- SDN Menteng
- SDN Semeru 5
- SDN Ciheleut 1
- SDN Ciheulet 2
- SDN Bantarkemang 1
- SDN Bantarkemang 2
- SDN Sindangsari 1
- SDN Sindangsari 2
- SDN Kp. Rambutan
- SDN Sempur Kaler
- SDN Pangadilan 1
- SDN Pengadilan 3
- SDN Pengadilan 2
- SDN Pengadilan 5
- SDN Dewi Sartika 1
- SDN Dewi Sartika 2
- SDN Dewi Sartika 3
Bagi Herry, Daftar 23 SDN di Kota Bogor yang bakal dimerger ini adalah awal penataan besar-besaran. Bukan hanya soal menggabungkan gedung, tapi juga merangkai ulang masa depan pendidikan di Kota Bogor.***