Bogordaily.net -Institut Ummul Qura Al-Islami (IUQI) Bogor menggelar Stadium General bertema “Membentuk Generasi Aswaja yang Berkualitas dan Adaptif Menuju Indonesia Emas 2045” pada Kamis, 25 September 2025 di Auditorium Gedung C Kampus IUQI Bogor.
Kegiatan ini diikuti sekitar 300 mahasiswa IUQI Bogor dan dihadiri seluruh civitas akademika, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dosen, hingga staf.
Rektor IUQI Bogor, DR. Syamsul Rizal, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi upaya kampus memperkuat karakter dan kompetensi mahasiswa agar sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) serta siap menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045.
“Seperti disampaikan Imam Hasan al-Bashri, manusia terbagi menjadi tiga golongan: orang yang teguh dan mandiri (ar-rajulu binafsihi), orang yang bermanfaat melalui lisan dan ilmunya (far-rajulu bilisanihi), serta orang yang bermanfaat melalui hartanya (far-rajulu bimalihi). Kita tidak ingin mahasiswa IUQI masuk kategori orang yang hanya mengikuti orang lain tanpa pendirian (far-rajulu bighairihi). Mahasiswa harus kritis, tidak mudah terpengaruh, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Aswaja,” ujar Rektor.
Beliau menambahkan, dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah, dengan iman hidup lebih terarah, dan dengan seni hidup lebih indah.
“Inilah bekal yang ingin kita tanamkan agar mahasiswa menjadi generasi Aswaja yang berkualitas, adaptif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya
Stadium General ini menghadirkan Prof. Dr. Suryadi, M.Pd., Dosen Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (FIP UNJ) sebagai narasumber utama.
Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman, kecakapan abad 21, dan kesiapan menghadapi era transformasi digital.
“Generasi Aswaja adalah mereka yang berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, memiliki kedalaman spiritual, kecerdasan intelektual, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman. Nilai-nilai Aswaja seperti tawassuth (moderasi), i‘tidal (tegak lurus), tawazun (keseimbangan), dan tasamuh (toleransi) merupakan fondasi penting membentuk karakter Muslim yang moderat dan toleran,” jelas Prof. Dr. Suryadi.
“Mahasiswa IUQI harus mampu menjadi pelopor dalam menciptakan peradaban yang adil, makmur, dan bermartabat. Khoiru ummah (sebaik-baik umat) adalah mereka yang memberi manfaat bagi umat manusia. Dengan keseimbangan antara kedalaman spiritual dan kemampuan teknologi, generasi Aswaja Indonesia dapat berperan aktif mewujudkan Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.
Antusiasme peserta terlihat dari tingginya partisipasi dalam sesi tanya jawab dan diskusi interaktif mengenai peran generasi muda menjaga nilai-nilai Aswaja sekaligus mempersiapkan diri menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada Prof. Dr. Suryadi, M.Pd. serta foto bersama seluruh peserta dan civitas akademika.
Melalui Stadium General ini, IUQI Bogor berharap dapat memperkuat pemahaman nilai Aswaja dan meningkatkan kualitas serta daya adaptasi mahasiswa demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.***
Muhammad Irfan Ramadan