BOGOR DAILY –Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat puluhan balita di Kota Bogor masih mengalami gizi buruk. “Sekitar 0,07 persen dari jumlah seluruh balita atau jumlah gizi buruk yang tersebar di semua kelurahan ada 63 orang” ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena, Rabu (26/5).
Ia menyebut untuk mencegah gizi buruk dapat dilakukan dengan melakukan inisiasi menyusui dini saat bayi lahir, dan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Setelah itu, bayi diberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan cukup jumlahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat menegaskan, seharusnya kasus tersebut tidak lagi hadir di Kota Bogor.
Menurutnya DPRD telah menganggarkan cukup besar untuk penanganannya. “Saya tidak tahu kenapa bisa masih ada gizi buruk, padahal kita sudah cukup menganggarkannya,” tegas Jajat.
Ia pun meminta Pemerintah Kota Bogor melalui Dinkes Kota Bogor untuk melakukan evaluasi kinerja. Dirinya meningingkan adanya informasi terkait gizi buruk itu tersalurkan ke Dinkes atau tertahan di tingkat bawah