BDN – Aktivitas galian tanah di Kampung Kedep, Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri, dikeluhkan para pengguna jalan. Lantaran, semenjak ada galian tanah tersebut, Jalan Raya Narogong menjadi penuh debu, hingga licin saat hujan turun.
Salah seorang pengendara motor Sumantri (30) mengatakan, debu di Jalan Raya Narogong ini semakin parah dengan adanya mobil galian tanah yang melintas, karena tanah yang dibawanya seringkali berjatuhan disepanjang jalan. Apalagi, kondisi jalan yang sedang dibetonisas semakin memperpanjang kemacetan juga.
“Semenjak ada galian tanah itu, kalau hujan jalan disini jadi licin, kalau panas sangat berdebu,” keluhnya.
Menurutnya, pekan kemarin galian tersebut tidak beroperasi, dan diberi garis polisi. Namun, kini sudah beroperasi kembali.
Sementara itu, salah seorang aktivis Gerakan Taruna Bogor (Getar) Gilman mengungkapkan, akibat dari pengerukan tanah yang dilakukan tersebut sangat berisiko terjadi erosi, longsor, dan rusaknya sarana transportasi warga.
“Pencemaran udara pada musim kemarau, serta kondisi jalan yang licin dimusim penghujan sudah pasti terjadi akibat adanya galian tanah tersebut,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak segera menertibkan para pengusaha galian ini, maka kerusakan lingkungan akan semakin parah.
“Kegiatan yang mengarah pada lingkungan seperti ini harus segera ditertibkan. Apalagi, galian tersebut sempat di police line oleh polisi,” tegasnya.
Apalagi, tambahnya, kondisi galian tanah tersebut membuat jurang yang begitu curam dengan perkampungan masyarakat sekitar