Saturday, 27 April 2024
HomeKota BogorWaduh... Tiga Pohon Ditebang demi Bangun Restoran

Waduh… Tiga Pohon Ditebang demi Bangun Restoran

BDN – Ruas jalan utama menuju Stadion Pakansari Kabupaten Bogor yang bia­sanya teduh kini terasa gersang. Ada tiga pohon yang ditebang demi pembangunan restoran. Hal ini pun men­gundang kritikan dari penga­mat lingkungan.

Jalan Eddy Yoso yang merupakan akses utama menuju Stadion Pakan­sari dari Jalan Tegar Beri­man, , tampak berbeda. Di antara deretan pohon di sisi kiri tampak ada pembangunan rumah makan. Sayangnya, pen­gusaha restoran itu harus menebang pohon karena dianggap mengganggu proses pembangunan ru­mah makan berlabel Bumi Aki itu.

Menurut warga sekitar Agus, penebangan pohon dilakukan akhir Juli. Pene­bangan pohon dilakukan demi kebutuhan pembangu­nan Rumah Makan Bumi Aki. ''Saya lihat sih ada tiga pohon yang ditebang. Du­lunya jalan tersebut sejuk, adem. Tapi setelah ditebang pohon itu kini jadi gersang,” katanya.

Agus menuturkan, kebe­radaan pohon yang masih berusia muda harusnya dirawat supaya tetap men­jadi paru-paru kota. Pohon-pohon yang mengarah masuk ke Stadion Pakan­sari masih sangat muda, jadi belum tepat jika harus ditebang. “Kalau dibiarkan terus menerus, ya siap-siap Raya ini berubah menjadi panas dan gersang karena terus berkurangnya pepohonan di ,'' ujarnya.

Lalu, Kepala Bidang Pra­sarana Sarana dan Utilitas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertana­han (DPKPP) Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman, membenarkan adanya pe­nebangan tiga pohon ter­sebut. ”Ada tiga pohon yang ditebang dan sudah me­miliki izin,” katanya.

Hal tersebut sesuai Pe­raturan Daerah Nomor 3 Tahun 1997 tentang Izin Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau dan pene­bangan pohon. ''Izin itu terhitung 12 Juli 2018 atas nama pemohon Anisha Desiliana Resti, warga Ciloto Kecamatan Cisarua,” ujarnya.

Asep mengatakan, pohon yang ditebang tersebut je­nis mahoni dengan tinggi 18 meter berlokasi di Jalan Kolonel Edy Yoso Marta­dipura atau area Stadion Pakansari. Penebangan dilakukan untuk memuda­hkan pembangunan rumah makan, karena keberadaan pohon menghalangi akses masuk. “Jadi sebelum po­hon ditebang sudah me­layangkan surat terlebih dulu. Pemohon ingin membangun rumah makan, jadi keberadaan tiga pohon tersebut dianggap sangat mengganggu,'' ujarnya.

Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Yusep, mengatakan, penebangan bukan semata-mata meng­ganggu pembangunan restoran tapi juga merapi­kan wilayah sekitar Sta­dion Pakansari. Sebab stadion kebanggaan warga Kabupaten Bogor nantinya akan digunakan sebagai venue pertandingan sepak­bola pada ajang Asian Ga­mes bulan ini.

Menurut Yusep, ada usu­lan dari dinas agar pohon-pohon tersebut dirapikan sehingga tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ''Un­tuk pohon yang sudah tua mungkin ditebang. Tapi kan memang sudah usulan dari dulu soal pohon di area Pakansari,” katanya.

Namun untuk penebangan tiga pohon oleh pengu­saha restoran, politisi Par­tai Golkar ini belum menge­tahunya. “Nanti kita lihat praktiknya seperti apa. Saya belum lihat, nanti kita cek,'' katanya.

Sementara itu, pene­bangan pohon ini menda­pat kritikan dari Wahana Lingkungan Hidup Indo­nesia (Walhi) Jawa Barat. Direktur Walhi, Dadan Ramdan, mengecam tinda­kan yang dilakukan Pemkab Bogor memberikan izin untuk menebang, meski itu hanya tiga pohon. “Wa­duh, kami menolak pene­bangan dan mengecam tindakan penebangan ini. Pemkab Bogor harusnya melindungi pohon, bukan malah membiarkan kerusa­kan,'' ujar Dadan.

Menurut Dadan, Pemkab Bogor dinilai sangat cero­boh atas penebangan pohon tersebut. Sebab, itu tinda­kan kerusakan, harusnya Pemkab Bogor itu melin­dungi dan menjaga, serta harus menambah pohon, malah ini membiarkan. “Jadi harus ada tindakan yang tegas karena itu ruang jalan, artinya ruang publik meski itu hanya diperguna­kan untuk kepentingan rumah makan,''ucapnya.

Dadan menuturkan jika tidak ada tindakan tegas dari Pemkab Bogor, lambat laun kawasan akan menjadi gersang dan sulit untuk mencari tempat teduh. “Yang jelas keku­rangan pohon tentu akan berampak kegersangan, atau tidak adanya tempat berteduh, meski itu dip­ergunakan untuk rumah makan,” ujarnya.