BOGOR DAILY –Identitas pemuda yang ditemukan tewas di makam keramat Mbah Sentono, Desa Sukosari, Jogoroto, Jombang, akhirnya terungkap. Selain menggunakan alat pemindai sidik jari, terkuaknya identitas korban juga dikuatkan keluarganya. Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi mengatakan, korban adalah Junaidi (19), warga Dusun Plemahan, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang. Identitas korban, lanjut Gatot, diungkap menggunakan alat pemindai sidik jari yang terintegrasi dengan data kependudukan, yakni Mobile Automated Multi- Biometric Identification System (Mambis).
Untuk memastikannya, petugas mendatangkan orang tua korban untuk mengenali wajahnya di kamar jenazah RSUD Jombang. “Pengenalan wajah oleh keluarganya memastikan korban adalah Junaidi,” kata Gatot kepada detikcom, Senin (20/8/2018).Gatot menjelaskan, Junaidi terakhir kali berjumpa dengan orang tuanya, Minggu (19/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu korban pamit ke orang tuanya untuk pergi tanpa menyebutkan tujuannya.
“Korban hanya pamit keluar gitu saja. Dia bawa sepeda motor bersama temannya,” terangnya.
Namun, sepeda motor Honda BeAt itu tak ditemukan di lokasi penemuan mayat korban. Diduga pelaku lah yang membawanya kabur usai menghabisi nyawa korban. Mayat Junaidi ditemukan pengunjung makam keramat Mbah Sentono atau Mbah Mblawu pada Minggu (19/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban tewas dengan luka tusuk di perut dan punggung. Korban diduga dianiaya di dalam kebun tebu yang berjarak sekitar 10 meter dari makam keramat. Saat ditemukan, korban hanya memakai celana panjang jenis jeans warna biru. Tak ada satu pun identitas yang ditemukan di lokasi.