Wednesday, 9 July 2025
HomeKota BogorFestival Tunggul Kawung Pementasan Drum Etnis Pertama di Indonesia

Festival Tunggul Kawung Pementasan Drum Etnis Pertama di Indonesia

BOGOR DAILY – Penyelenggaraan Festival Tunggul Kawung yang kedua berlangsung semarak. Tidak kurang dari sebelas kelompok seni menampilkan permainan drum etnis. Para peserta memeriahkan pentas seni yang menjadi agenda tahunan Dewan Kesenian Kota Bogor (DK3B). Konsep penyajian pementasan drum etnis ini boleh jadi merupakan konsep baru yang diusung DK3B dikancah nasional.

Diawali dengan penampilan dari Khaladien Bukan Band, yang menyajikan permainan drum etnis dari berbagai jenis intrumen pukul, menjadi menu pertama yang disajikan dalam rentetan pertunjukan di festival tersebut.  Riuhnya suara tetabuhan dari beragam instrumen pukul seperti Dogdog, Terbang dan Kendang terasa mendominasi pada pertunjukan yang dihadiri Ketua DK3B Kota Bogor Usmar Harimar, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor Sahlan Rasyidi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Bogor Yuno Abeta Labay, serta pengunjung lainnya, bunyi instrumen tradisional Jawa Barat itu terasa sangat mendominasi sejak awal hingga akir pertunjukan.

Ketua Panitia penyelenggara Festival Tunggul Kawung Etnic Drum Festival 2018 Jimmy Carter, menjelasakan  Festival Tunggul Kawung digagas pada 2017. Festival ini dimaksudkan untuk membesarkan nama Kota Bogor. Mengutip dari Pantun Pacilong kata Bogor berawal dari kata Bokor yang merupakan tunas pohon Aren atau Tunggul Kawung.

“Dewan kesenian kota Bogor telah mencanangkan kegiatan ini sebagai Festival Tunggul Kawung,” kata Jimmy, Rabu (19/12).

Pada awal penyelenggaraan festival di tahun lalu, kata Jimmy,  terdapat sembilan penyaji tebaik asal Kopta Bogor, ikut berpartisipasi pada penyelenggaraan festival yang pertama. Kesembilan sanggar itu berkompetisi untuk menghadirkan kreasi alat musik tabuh, mereka adalah Sanggar Citra Budaya, Gandes Pamantes, Sanggar Melati mGelar Gunara, Andika, Linggar Mandiri, ART, Dewi Sri dan penyaji tamu dari Sumedang Braja Jaya Ning Ulun.

“Adapun pengemasannya dapat dikreasikan dengan gerak, koreografi atau visual yang menjadi aksen  yang menjadi daya tarik penampilan peserta,” ujar Jimmy.

Pada kesempatan ini para penyaji yang ikut memeriahkan Festival Tunggul Kawung terdiri dari Galuh Pakuan yang merupakan perwakilan dari Ciamis, Sinar Pusaka dari Subang, Sela Awi , Rengganis dari Purwakarta, Bale Seni Ciwasiat dari Pandeglang, Lebak Membara dari Kabupaten Lebak, seerta termasuk penyaji dari Kota Bogor seperti Sanggar Lingar Mandiri, Setia Wargi, Katapel serta Gendis Pamentas. (ki/bdn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here