Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaSupono Apresiasi Terpilihnya Waketum DPP PAN sebagai Anggota PEFC

Supono Apresiasi Terpilihnya Waketum DPP PAN sebagai Anggota PEFC

BOGORDAILY- Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, yang juga ekonom senior Dradjad Wibowo  terpilih secara aklamasi menjadi anggota Dewan atau Board dari Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).

Dradjad terpilih dalam pemilihan yang diselenggarakan di  Benteng Marienberg, Würzburg, Jerman, Rabu pagi (13/11/2019). Menyikapi prestasi tersebut, anggota DPRD Jabar H Supono sangat memberikan apresiasi.

“Yang saya pahami PEFC adalah badan yang memberikan sertifikasi hutan dan produk kehutanan. Maka saudaraku Drajat Wibowo adalah orang yang tepat karena pemahamannya yang luas tentang ekonomi,” ungkap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu saat dihubungi.

Supono melanjutkan, bahwa hutan yang ada di Indonesia bisa dioptimalisasi dengan nilai tambah ekonomi. Namun tetap harus mempertahankan kelestarian dan menghentikan pengrusakan hutan.

Lebih jauh anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ini menegaskan, sertifikasi hutan oleh PEFC itu nantinya alkan dapat dijadikan standar oleh legislatif di pusat maupun daerah.

“Di sini kita akan nilai pemangku kepentingan. Bahwa hutan dijaga kelestariannya atau tidak. Dapat merevitalisasi hutan-hutan yang rusak atau tidak dan tentunya apakah dapat mengembalikan fungsi-fungsi dasar dari hutan sebagai amanah dan anugerah dali Allah SWT,” pungkasnya.

Sementara itu ekonom senior Dradjad Wibowo usai terpilih menjadi anggota dewan PEFC menegaskan, ia bersedia dipilih karena untuk memperkuat posisi lobi Indonesia di dalam organisasi yang beranggotakan 52 negara tersebut.

Menurut Dradjad yang kini menjabat sebagai Ketua Umum IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation), anggota organisasi itu terdiri dari  puluhan perusahaan serta organisasi dunia, dan IFCC merupakan wakil Indonesia untuk PEFC.

Dradjad menjelaskan, sertifikat IFCC/PEFC terbukti sangat membantu pelaku hutan tanaman industri (HTI) dan olahannya, terutama kertas dan bubur kertas.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, bahwa sekarang organisasi dunia tersebut telah mengakui kalau HTI Indonesia dikelola secara lestari.

“Apalagi, saat puncak kebakaran hutan pada 2019. Dari konsesi HTI seluas empat juta hektare yang bersertifikat, hanya 2-3 persen saja yang terbakar.  Itu pun sebagian adalah areal yang dipakai pihak lain,” katanya dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (14/11/2019).

Sekedar informasi, PEFC merupakan skema sertifikasi hutan terbesar di dunia. Per Maret 2019 terdapat 311 juta hektare hutan yang bersertifikat PEFC dan melibatkan lebih dari 750 ribu pemilik hutan. Sedangkan, di sektor hilirnya, terdapat lebih dari 11500 perusahaan yang memakai sertifikat PEFC termasuk raksasa dunia seperti Walmart, Tesco, Zara dan sebagainya.

Kertas dan bubur kertas Indonesia sempat diboikot pembeli dunia sejak 2008/2009. Akan tetapi setelah bersertifikat, nilai ekspornya naik US$1 miliar lebih pada tahun 2017.

“Hutan lestari itu perlu komitmen dan kerja yang luar biasa dari pelaku kehutanan Indonesia. Kita sempat dicap ‘penyakitan’ dan ‘harus dijauhi”. Tapi, sekarang pelaku hutan lestari dunia mengakui kita,” kata Dradjad.

Dradjad berharap lebih banyak lagi pelaku sektor hilir Indonesia yang terlibat dalam hutan lestari. Baik dari industri, jasa, perbankan, ritel hingga disainer fesyen dan konsumen.

“Saat ini banyak pihak yang belum terlibat dalam hutan lestari. Padahal, hutan lestari bermanfaat bukan hanya bagi ekspor atau lapangan kerja saja. Tapi juga bagi nama baik Indonesia, dan masa depan anak-cucu. Itu salah satu alasan saya menjadi Dewan PEFC,” kata Dradjad. (gib)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here