BOGORDAILY – Dinamika di tubuh PAN menjelang Kongres ke- 5 terus menghangat. Belakangan muncul kritikan dari Mantan Ketua DPW PAN Jawa Barat Adib Zein yang menilai ketidaksiapan panitia dalam menyiapkan Kongres PAN yang rencananya akan digelar 2 minggu lagi. Pembentukan Steering Committee (SC), Organizing Committee (OC) dan pemilihan lokasi kongres disinyalir tidak melalui mekanisme partai yang semestinya.
Adib mengatakan sama sekali tidak pernah mendengar adanya rapat harian untuk membentuk SC kongres.
“Saudaraku ditunjuk sebagai SC Kongres PAN ke-5 melalui rapat harian tanggal berapa dan di mana? Karena ini penting untuk legitimasi posisi saudaraku dalam kepanitiaan Kongres PAN,” ujar Adib dalam keterangannya, Selasa (28/1/2020).
Ditambahkannya, menurut Pasal 20 Ayat 1 Anggaran Dasar (AD) PAN dinyatakan bahwa Dewan Pimpinan partai (DPP) berwenang menetapkan kebijakan dan melakukan tindakan sesuai keputusan partai yang ditetapkan dalam permusyawaratan dan rapat-rapat.
“Artinya jika penunjukan dan penempatan SC Kongres PAN ke-5 tidak pernah ditetapkan dalam rapat, maka secara hukum SC ilegal dan tidak berhak mengatasnamakan SC Kongres PAN,” ujar Adib.
Oleh karenanya, Adib mengimbau agar para kader PAN yang ditunjuk masuk SC agar mundur saja dan tidak terlibat dalam tindakan dan perbuatan yang diduga tidak ada dasar konstitusi partai kita.
Lebih lanjut Adib menuntut DPP PAN untuk bertanggung jawab atas ‘kecelakaan’ tersebut. Ia meminta kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno agar mempertanggungjawabkan penunjukan SC dalam forum partai yang diadakan khusus untuk itu “Karena perbuatan kedua orang ini pun diduga melanggar Pasal 20 Ayat 1 AD PAN hasil Kongres PAN di Bali Tahun 2015,” ujarnya
Ia juga mengutip pernyataan Nur Alam, politisi senior PAN yang juga mantan Gubernur Sultra yang mengkritisi pemilihan Kendari sebagai host Kongres PAN tahun ini. Keterbatasan infrastruktur dan akses penerbangan ke Kendari menjadi satu alasan.
“Frekuensi penerbangan ke Kendari untuk kondisi saat ini sangat terbatas dan jumlah penumpang untuk kebutuhan transportasi rutin dari dan menuju Kendari sangat padat, sementara peserta kongres sebagaimana lazimnya bisa mencapai ribuan orang,” pungkasnya.(*/BDN)