BOGORDAILY – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor yang rutin digelar setiap tahun mengalami peningkatan 68 persen dibanding tahun lalu. Dibuka sejak April 2019 sampai Akhir Desember 2019, PMI Kota Bogor mendapatkan dana sebesar Rp 1,4 Miliar lebih dari sebelumnya Rp 982 Juta. Perolehan dana ini tidak lepas dari peran semua stakeholder tak terkecuali dari kupon PMI pada tiket masuk Kebun Raya Bogor.
“Peroleh dana dari Kebun Raya Bogor mencapai 54 persen dan kedua terbanyak dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor,” ujar Ketua PMI Kota Bogor, Edgar Suratman usai serah terima Bulan Dana di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Selasa (4/2/20).
Edgar mengatakan, besarnya pengumpulan dana dari Disdik berasal dari seluruh Sekolah Kota Bogor yang berpartisipasi. Pihaknya pun tak segan memberikan reward (penghargaan) bagi Sekolah dengan pengumpulan dana terbanyak. Mengingat dana ini pun digunakan kembali untuk pembinaan PMR Tingkat Mula, Madya dan Wira.
“Reward ke sekolah kami beri tas disertai perlengkapan tensi, seperangkat obat-obatan untuk pertolongan pertama. Sekolah yang perolehannya paling banyak ditambah satu buah tandu, yakni SMPN 12 Bogor dan SMAN 2 Bogor,” katanya.
Mantan Kepala Disdik Kota Bogor ini menuturkan, hasil bulan dana ini diperuntukkan setidaknya untuk lima item kebutuhan. Pertama untuk belanja pegawai, gaji, honor, Jamsostek, bantuan transportasi, seragam dan untuk purna bakti. Kebutuhan kedua yakni untuk belanja barang jasa seperti ATK, Komputer, Souvenir, mesin sterilisasi air minum.
Ketiga untuk belanja pemeliharaan seperti telepon, gas, air, internet, service laptop, pagr, gedung, kendaraan roda dua, roda empat dan peralatan lainnya.
“Sesuai aturan, dana tersebut 10 persennya disetor ke PMI Jawa Barat, dan 10 persen insentif ke pengumpul,” imbuhnya.
Namun, tidak hanya untuk kebutuhan disitu, pasalnya tujuan utamanya yakni memberikan penguatan penanggulangan bencana juga semakin meningkat. Mulai dari pelayanan kesehatan untuk pertolongan pertama, pengamanan relawan, KSR, TSR, PMR dan Siaga Bencana (Sibad) berbasis masyarakat, simulasi pemberian bantuan PMI ke kecamatan, belanja siaga bencana seperti natura (bahan makanan), logistik, asuransi untuk relawan, perlengkapan dan lainnya.
“Insya Allah hasil bulan dana dapat dirasakan manfaatnya, karena semakin meningkat jumlah dananya semakin meningkat juga bantuan untuk masyarakatnya,” jelasnya.
Edgar menambahkan, PMI Kota Bogor masih memerlukan beberapa penguatan lainnya. Sebut saja ketersedian Ambulance mengingat ambulance di PMI sudah berusia tua. Pihaknya pun membutuhkan double decker untuk masuk ke kawasan bencana yang medannya berat dan mesin pengolah komponen darah untuk berbagai layanan penting donor darah, trombosit dan Thalasemia.
“Sementara uang hibah Rp 600 Juta dari Pemerintah Kota Bogor sudah diperuntukkan untuk Jumbara, Bakti Sosial, timbangan darah, dan kursi pelayanan donor darah,” katanya. (prokopim:fla/ismet/indra/apri-sz/bdn)