BOGORDAILY – Tipu-tipu berkedok kerajaan di Indonesia seperti tiada habisnya. Belum beres soal penipuan oleh King of The King Dony Pedro, kini muncul penipuan investasi berkedok Noto Rogo.
Sebagaimana diketahui, masyarakat Indonesia baru saja dihebohkan dengan sosok Dony Pedro pemimpin jaringan kerajaan King of The King. Jaringan King of The King muncul dari Tangerang hingga Kalimantan Timur. Namun, sejumlah pengikutnya dibeberapa daerah berurusan dengan polisi lantaran tersandung kasus dugaan penipuan.
Sementara itu, Tim Polres Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), masih menelusuri rekening penampung duit setoran dari kaki tangan presiden King of The King, Mr Dony Pedro. Diduga rekening ini milik istri Dony Pedro.
“Masih dideteksi rekening penampung orang dekat DP (Dony Pedro). Kami terus bergerak mengembangkan penyidikan,” ujar Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra saat dihubungi, Senin (3/2/20).
Tersangka penipuan BU dan Z yang dikendalikan Dony Pedro berhasil merekrut 93 orang di Kaltim, yang tersebar di Samarinda, Berau, dan Kutai Timur. Total duit setoran di wilayah Kaltim puluhan juta setelah masing-masing anggota diwajibkan membayar Rp 1,75 juta.
Pedro diketahui pernah tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kota Bandung. Tempat inilah yang disinyalir sebagai markas dari jaringan King of The King. Polda Metro Jaya pun akan menindaklanjuti adanya markas King of The King ini di Bandung.
Belum sepenuhnya jaringan King of The King Pedro diungkap, kini sudah muncul lagi dugaan penyimpangan ‘investasi’ dengan iming-iming pengembalian uang berlipat kali ganda di Tabanan, Bali berkedok jaringan Noto Rogo. Polisi kini masih menyelidiki jaringan Noto Rogo di Kecamatan Selemadeg.
“Kami bentuk tim menyelidiki,” kata Kapolsek Selemadeg, Kompol I Made Budi Astawa saat dihubungi, Selasa (4/2/20).
Penyelidikan dimulai saat polisi mendapat kabar soal adanya ‘investasi’ Noto Rogo yang mengharuskan calon anggota menyetor Rp 1 juta. Duit ini disetor ke koordinator wilayah (korwil) Tabanan.
“Korwil merekrut, cari masyarakat untuk masuk program ini. Di wilayah kami sudah ada 8 orang yang terekrut dengan memberikan uang Rp 1 juta,” sambung Budi.
Kepada para calon anggota, Korwil menjelaskan uang setoran Rp 1 juta akan dipotong 20 persen untuk kegiatan kemanusiaan. Calon anggota Noto Rogo kemudian dijanjikan mendapat pengembalian uang Rp 1 miliar.
“Sedangkan 1 miliar dengan jangka waktu yang tidak tentu. Ini keterangan dari pengikut yang kita periksa,” ujar Budi.
Masih diselidiki ada-tidaknya kesamaan ‘investasi’ Noto Rogo di Tabanan Bali dengan modus King of The King Dony Pedro. (detikcom/bdn)