BOGORDAILY – Penyakit Karies dan Pulpa masih mendominasi warga Kota Bogor terutama anak-anak. Hal itupun diungkapkan oleh Kasi Yankes Primer Dinkes Kota Bogor, Agustina Susana Eswati, usai melakukan kegiatan monitoring evaluasi terkait gigi dan mulut di Kantor Dinkes Kota Bogor.
Menurutnya, Karies adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi (email dentin) yang diakibatkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi.
Sedangkan Pulpa adalah bagian tengah gigi yang terdiri dari jaringan ikat serta sel-sel yang disebut odontoblas.
“Penyakit Pulpa dan Karies itu masih mendominasi, dan tetap itu menjadi perhatian bagi kita di tahun 2020 ini,” katanya kepada Bogordaily.net, Kamis (13/2/2020).
Kedua penyakit itu merupakan permasalahan yang terus terjadi sepanjang sepuluh tahun kebelakang. Agustina, sapaan akrabnya ini mengungkapkan, mengenai kendala gigi itupun tidak banyak bergeser.
“Tapi kita sudah berupaya maksimal untuk melakukan inovasi mengenai permasalahan yang ada,” ungkapnya.
Apalagi lanjutnya, tahun 2030 Kementerian Kesehatan RI menargetkan Indonesia bebas dari penyakit Karies. Pihaknyapun terus gencar melakukan sosialisasi rutin ke masyarakat di Kota Bogor.
“Sosialisasi ke wilayah sudah punya agenda rutin tahunan, menjaring ke sekolah wilayah kerjanya masing-masing. Dimana kordinasi teman wilayah ini ke Puskesmas. Karena belum tentu jadwal yang dibuat bisa pas dengan sistem KBM di sekolah biasanya kita selalu kordinasi dulu satu atau dua Minggu sebelum pelaksanaan,” jelasnya.
Hal itu juga didukung oleh keberadaan dokter gigi di 25 Puskesmas di Kota Bogor. Dirinyapun berharap, tahun 2020 ini tentunya kesehatan gigi dan mulut di Kota Hujan ini lebih baik dari tahun ke tahun. Serta kendala di wilayah bisa teratasi dengan baik.
“Dokter gigi saja udah ada di setiap puskesmas. Karena tenaga gigi itu ada dua pertama tenaga gigi dan yang kedua adalah dokter gigi, yang hadir tadi juga dominan dokter gigi,” tukasnya. (Andi)