BOGORDAILY – Setidaknya ada 60 gadis yang tinggal di asrama distrik Kutch, Gujarat, yang ditelanjangi paksa oleh pengurus untuk membuktikan mereka tidak sedang dalam menstruasi.
Aksi pelecehan itu dilakukan pengurus asrama karena terdapat laporan ada perempuan yang sedang menstruasi memasuki kuil dan dapur.
Bagi kepercayaan mereka disana, perempuan yang sedang mengalami menstruasi dilarang memasuki dapur maupun kuil.
Asrama tersebut adalah bagian dari Shree Sahajanand Girls Institute (SSGI), lembaga pendidikan yang dimiliki oleh kuil Swaminarayan.
Berdasarkan keterangan dari polisi setempat, pelecehan tersebut diperintahkan oleh rektor dan kepala sekolah pada hari Selasa lalu.
Terkejut dan merasa terhina, beberapa gadis mengeluh kepada media lokal di Bhuj, Kutch, Kamis. Gadis-gadis di asrama sebagian besar berasal dari desa-desa di distrik Kutch.
“Apa yang terjadi adalah hal yang patut dihukum,” kata wali amanat institut Pravin Pindoria.
Tapi, sejumlah otoritas asrama telah mempertahankan norma-norma sekte untuk menjauhkan wanita yang sedang menstruasi dari kuil dan dapur.
Seorang siswa mengatakan, insiden itu terjadi di asrama yang terletak di kampus SSGI, yang menawarkan program sarjana dan pascasarjana.
Komisi Wanita Negara Bagian sudah memerintahkan penyelidikan dan sebuah tim dibentuk oleh Universitas Kutch, tempat lembaga ini berafiliasi.
“Saya sudah berbicara dengan polisi setempat mengenai insiden itu dan tindakan tegas akan dimulai,” kata ketua Komisi Wanita Negara Bagian Leela Ankolia.
Wakil dari Kepala Menteri Gujarat Nitin Patel dan Ketua Kongres Negara Amit Chavda mengutuk insiden tersebut. Patel mengatakan, Departemen Pendidikan harus mengambil tindakan.
Chavda menuntut agar pemerintah negara bagian memerintahkan penyelidikan dan menangkap semua yang bertanggungjawab atas perlakuan merendahkan martabat para gadis di India.(*)