BOGOR DAILY – Sebanyak delapan makam dari 200 makam di pemakaman umum Kampung Nangerang, RT 03/06, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (27/2/20), longsor serta hanyut ke Sungai Cipinang Gading.
Ketua RW 06, Kelurahan Rangga Mekar, Dede Karmaji (52), mengungkapkan kejadian seperti itu bukan yang pertama kali terjadi.
“Kejadian lonsor dan hanyut makam sering, ini yang paling ter update. Ada delapan makam terbawa longsor serta hanyut terbawa Sungai Cipinang Gading,” katanya kepada Bogordaily.net, ketika ditemui di lokasi kejadian, Kamis (27/2/20).
Ia menjelaskan, pada bulan Januari 2020 ketika terjadi curah hujan eksteram, banyak juga yang terbawa longsor dan hanyut di anak sungai Ciliwung tersebut.
“Ini lah yang paling banyak, sebelumnya di waktu hujan kemarin banyak juga sering terbawa, saya juga belum ada informasi sekarang baru tahunya,” jelasnya.
Menurutnya, kuburan yang terbawa longsor dan hanyut itu ada dimakamkan sekitar empat sampai lima tahun kebelakang, sedangkan sisanya sudah puluhan tahun.
“Kejadian makam hanyut sekaran bias dibilang paling banyak. Sebelumnya paling tiga makam yang hanyut,” ungkapnya.
Dede sapaan akrabnya ini juga menuturkan, luas lahan di TPU RW 06 itu sebanyak 4.000 meter. Saat ini tercatat sudah ada sebanyak 200 lebih yang terdata.
“Yang di sini sudah dimakamkan 200 lebih, termasuk ada juga yang tidak terdaftar. Pokoknya kebanyakan yang dikuburin di sini 90 persen warga RW 06,” tuturnya.
Ia menambahkan, sebelum dipecah antara RW 06 ada juga warga RW 12 yang dimakamkan di TPU tersebut. Belum ada warga yang mengaku jika makam yang hanyut merupakan keluarganya.
“Sebelumnya ada beberapa makam yang dipindah karena khawatir makam longsor dan terbawa arus Sungai Cipinang Gading,” tuturnya. (andi/bdn)
Video Detik-detik kuburan ambrol