BOGORDAILY- Bahtsul Masail Pra Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Falakiyah, Pagentongan, Kota Bogor, Minggu (01/03/2020).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia KH. Ahmad Ishomudin menyampaikan bahwa tugas ulama NU adalah membahasakan bahasa fiqh ke dalam bahasa undang-undang dan peraturan yang ada saat ini.
“Upaya untuk membahasakan ilmu fiqih ke dalam nilai sosial ini disebut bahtsul masail. Salah satu masalah terkini kaum muslimin adalah tak sedikit orang yang mengaku atau dianggap sebagai ustadz atau kyai hanya dari penampilannya. Misal seperti yang berjenggot dan yang berjubah. Akan tetapi ilmu dalam pemahaman agama tidak begitu dalam. Salah dalam membaca Alquran apalagi menafsirkannya,” ungkap Kiai Ishomudin.
Kiai Ishom melanjutkan, memang benar kita harus memahami fitrah manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun pengertian tersebut tidak dapat diterima jika yang melakukan kesalahan adalah seorang ustadz atau kyai yang ditokohkan masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang dibutuhkannya bahtsul masail.
Kiai yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU ini menerangkan, kegiatan bahtsul masail secara umum memiliki empat fungsi, di antaranya: fungsi llmiah, fungsi silaturahim, fungsi konsolidasi dan fungsi kaderisasi.
“Bahtsul Masail adalah wadah regenerasi ulama NU yang cerdas dan berbobot dalam bidang ilmu agama dari berbagai pesantren. Dengan demikian generasi muda NU diharapkan dapat menghidupkan eksistensi NU di masa mendatang,” tutup Gus Ishom—sapaan akrabnya.
Bahtsul Masail Pra Munas dan Konferensi Besar NU 2020 ini merupakan rangkaian dari acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang diselenggarakan di PP Al-Anwar, Sarang, Rembang pada 18-19 Maret 2020 mendatang.
Dalam acara ini hadir sekitar 400 undangan yang terdiri atas Pengurus Besar NU, Pengurus Wilayah NU se-Jawa dan Lampung, Pengurus Lembaga Bahtsul Masail, Walikota Bogor, dan MWC NU Kabupaten serta MWC NU Kota Bogor. Selain itu, acara ini juga dihadiri sekitar 1.000 hadirin meliputi warga nahdliyin di sekitar Bogor serta para santri. Acara Bahtsul Masail resmi dibuka oleh KH. Masdar secara simbolis dengan pemukulan bedug dan ditutup doa oleh KH. Fuad Fitrie. (*/bdn)