BOGORDAILY- Google telah menyatakan “perang” terhadap ponsel Huawei. Ponsel China itu kini tidak bisa lagi menggunakan Android tersertifikasi dan aplikasi mesin pencari (search engine) Chrome.
Namun Huawei melawan. Mereka akan membuat mesin pencariannya dan sistem operasinya sendiri sebagai tandingan Google karena tidak lagi mendukung perangkatnya.
Mesin pencari Huawei ini pun sedang diujicobakan kepada pengguna di UEA. Mesin pencari milik Huawei memang masih menawarkan hasil pencarian sederhana seperti berita, unit percakapan, dan cuaca, seperti dilansir dari Gizchina, Selasa (3/3/2020).
Aplikasi mesin pencari ini akan segera hadir bagi pengguna Huawei dan Honor melalui AppGallery. Adapun Ponsel baru akan terinstal sejak awal (pre-installed by default).
Ponsel Huawei dan Honor tidak bisa menggunakan Android tersertifikasi dan aplikasi bawaan Google seperti Gmail, Play Store hingga YouTube, karena Pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam (blacklist).
Guna berbisnis dengan perusahaan AS, Huawei butuh lisensi khusus dari departemen perdagangan AS. Namun hingga kini lisensi tersebut belum juga didapatkan sehingga kerja sama tak bisa dilakukan.
Untuk mengantisipasi ketidakhadiran android berlisensi dan aplikasi bawaan Google, Huawei sedang mengembangkan toko aplikasi bernama AppGallery sebagai pengganti Play Store. Huawei pun merayu developer media sosial terkenal untuk mau menaruh aplikasinya di toko aplikasi ini.
Huawei juga sudah meluncurkan sistem operasi (OS) bernama HarmonyOS yang diprediksi akan menjadi sistem operasi yang digunakan Huawei di ponsel bila Google tak memberikan izin menggunakan Android.
Huawei merupakan produsen smartphone terbesar ke dua di dunia. Sebelum pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan kebijakan AS akan membuat rugi Google karena Android kehilangan 800 juta pengguna. (cnbc)