BOGORDAILY – Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat meminta jajaran Pemerintah Kota Bogor ikut Menyukseskan Sensus Penduduk (SP) 2020, baik secara online maupun skema wawancara dari rumah ke rumah. Hal tersebut diungkapkannya saat membuka Rapor Koordinasi Sensus Penduduk 2020 di Ballroom Padjadjaran Suites Resort and Convention Hotel, Komplek BNR, Bogor Selatan, Kamis (12/3/20).
“BPS Kota Bogor menargetkan sensus online di angka 6,20 persen atau 6.417 keluarga selama 45 hari ini. Namun hingga saat ini, yang dicapai baru 4,1 persen atau 4.069 keluarga. Semoga melalui rakor dan waktu yang tersisa dapat dimaksimalkan sehingga meraih target yang sudah ditentukan,” ungkap Ade Sarip.
Ia menjelaskan, kegiatan sensus penduduk sangat penting karena melibatkan kolaborasi semua pihak. Peran serta semua warga negara menjadi kunci kesuksesan SP 2020, khususnya di wilayah Kota Bogor.
Dengan mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan yang ditamatkan dan lainnya, baik pemerintah pusat dan daerah bisa memperoleh gambaran kebutuhan suatu wilayah setelah hasil akhir dari sensus ini keluar dan dapat digunakan juga sebagai dasar perencanaan pembangunan, dalam menentukan kebijakan serta keputusan yang lebih tepat sasaran untuk diimplementasikan kepada masyarakat.
“Selain kolaborasi, koordinasi intensif dengan setiap OPD, baik sensus secara online atau wawancara akan melibatkan Muspida. Kepada para pimpinan OPD dan camat berikan dukungan pada sensus penduduk secara online sehingga memudahkan dan mengurangi sensus yang dilakukan secara wawancara nantinya. Kami mengharapkan semua pihak membantu menyebarluaskan informasi tentang SP 2020, di berbagai kesempatan dan media untuk di informasikan,” terangnya.
Sensus penduduk 2020 sendiri akan dilakukan dalam dua periode. Periode pertama sensus dilakukan penduduk secara online, seluruh penduduk Indonesia dapat secara aktif mengisi data kependudukannya secara mandiri melalui halaman website sensus.bps.go.id, mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Periode kedua, kegiatan verifikasi dan sensus penduduk wawancara yang akan dilaksanakan pada 1-31 Juli 2020.
“Hasil sensus penduduk ini sangat diharapkan dapat menggambarkan data penduduk yang ber-KTP Kota Bogor dan tinggal di Kota Bogor, KTP Non Kota Bogor tetapi tinggal di Kota Bogor dan lainnya,” jelas Ade.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPS Kota Bogor, Susilaningsih Arnawati menyampaikan pemahaman tentang latar belakang, maksud dan tujuan SP 2020. Selain itu, untuk membangun kesepakatan bahwa SP 2020 merupakan kegiatan nasional yang harus dilakukan secara bersama-sama, mulai dari sosialisasi dan publisitas hingga dukungan teknis.
“Rakor dihadiri perwakilan perangkat daerah Kota Bogor, instansi di luar perangkat daerah, BUMD, BUMN, perguruan tinggi dan perumahan elit di wilayah Kota Bogor. Diharapkan ada jalinan kerjasama dan dukungan SP 2020 dan sensus online dari peserta SP 2020 di Kota Bogor,” pungkasnya. (prokompim)