Hari ini para aktivis berbagai generasi bertemu di gedung Juang 45 Menteng Jakarta. Di sela ramainya sebaran virus Corona terutama di Ibu Kota tak menjadikan para aktivis menjadi pesimis dan takut.
Kelebihan aktivis adalah tidak mudah percaya “horor” yang menggejala secara masiv. Meski demikian kehati-hatian tetap menjadi prioritas.
Dengan derasnya penyebaran virus Corona membuat segala macam isu di negara ini berhenti. Seolah semua di fokuskan pada isu Corona .
Soal harga gula yang melejit, soal Jiwasraya, soal menghilangnya masiku , dan seabrek persoalan bangsa yang mendera selama ini.
Saya berharap kongres para Aktivis Prodem bukan hanya sekedar menjadi ajang pemilihan ketua majelis Prodem serta Sekjen saja. Tetapi aktivis Prodem harus tetap konsisten mensuarakan dengan keras soal ketidakadilan di negara ini.
Meski kita tahu bahwa saat ini penguasa dan sekitarnya adalah teman-teman sendiri , tetapi tidak menutup mata, bahwa Aktivis Prodem punya sikap seperti sediakala menjadi aktivis pergerakan mahasiswa dan idialisme.
Prodem jangan menjadi ayam sayur atau singa yang berubah menjadi rusa.
Ketika mendapat jabatan/ kekuasaan lantas luntur idealismenya.
Sebaran para aktivis Prodem sudah berada di mana2 , hampir di semua lini kekuasaan dan birokrasi maupun di parlemen. Hanya saja , kegigihan dalam perjuangan kepada rakyat kini tampak melemah.
Semoga dalam proses regenerasi kepemimpinan Prodem dapat menjadi tolok ukur perjuangan yang tak pernah padam.
Dalam perjalanan sejarahnya , kepemimpinan Prodem sudah berjalan cukup lama. Kongres yang ke VII di Jakarta ini saya berharap Prodem dapat menjalankan kitahnya sebagai wadah perjuangan untuk rakyat kecil.
Selain itu, selama ini kongres Prodem, sudah pernah diadakan di kota Yogyakarta, Jakarta, Bandung. Bahkan, ketua majelis juga pernah di pegang oleh aktivis dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Jawa timur.
Jika menilik beberapa bulan lalu, pada saat rapat persiapan acara kongres yang diadakan di kota Bogor.
Muncul pemikiran , mengapa tidak, diantara aktivis dari Bogor yang diusulkan menjadi salah satu ketua majelis Prodem?
Kesetaraan ini penting untuk menjadi momentum bahwa, estafeta kepemimpinan majelis Prodem perlu.
Sebab bagaimanapun perjuangan yang endingnya reformasi bukan semata superioritas dari sebuah gerakan salah satu kota saja. Tapi, dari berbagai kota di Indonesia serentak melakukan gerakan dan memiliki sejarah yang sama dalam perjuangan menumbangkan rejim Orde Baru.
Sejak awal saya mengusulkan agar ketua Prodem kali ini dapat diprioritaskan kepada teman2 aktivis dari Bogor. Hal ini agar, equalitas dan partispatoris para aktivis dari Bogor dapat berkiprah dengan di dukung oleh kita semua.
Sejak dulu, apa yang saya kenal , teman-teman aktivis dari Bogor perjuangannya lebih pada fraksis ketimbang elitis. Teman-teman aktivis Bogor banyak membela rakyat kecil yang tertindas.
Dari Rancamaya, Jatiwangi Majalengka, Cibodas Cianjur dan lain-lain menjadi bukti bahwa para aktivis Bogor tak pernah lelah dalam berjuang untuk rakyat.
Semoga dalam forum pertemuan para aktivis gerakan mahasiswa yang kini sedang berpikir untuk ke depan bangsa , dapat memikirkan apa yang menjadi gagasan saya ini.
Selamat kongres, semoga sukses
Eko S Dananjaya, Yogyakarta,14/3/20