BOGOR DAILY – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengumumkan, bahwa ada empat warga Kabupaten Bogor dan satu warga Kota Bogor, yang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasa (PDP). Ke lima pasien yang diumumkan itupun bisa terlihat dalam web https://pikobar.jabarprov.go.id/#/articles.
Diketahui, ke lima warga Kabupaten Bogor dinyatakan PDP itu warga, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Caringin, Kecamatan Caringin, Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Bojonggede, Kecamatan Bojonggede. Sedangkan satu warga Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Menanggapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan, bahwa ke lima warga Kabupaten Bogor itu masih dalam pengawsan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Karena belum keluar hasinya apakah suspect virus korona atau tidak.
“Ini memang ada dalam pengawasan, tapi yang tersisa itu masih dalam pengawasan, ini tentunya belum tentu terkena akan tetapi mereka yang baru pulang di luar negeri itu masih dalam pemantauan kita juga,” katanya kepada Bogordaily.net, usai acara Musrenbang RKPD tahun 2021 di Gedung Tegar Beriman, Senin (16/3/2020).
Orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini tetapi enggan menyebutkan nama-nama yang merupakan PDP ke lima orang tersebut.
“Jangan lah jangan kita sebutkan, kita juga lakukan pemantauan warga Kabupaten Bogor, jangan sampai masyarakat dibuat panik, kita perangi virus korona ini,” pintanya.
Politisi PPP itu juga menjelaskan, mengenai bahwa pasien yang positif Corona dan meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, pernah memiliki riwayat berkunjung ke Bogor.
Menurutnya, hasil tracking Dinkes menjelaskan, bahwa pasien tersebut memang pernah menghadiri seminar yang dilaksanakan di sebuah hotel kecil di wilayah Kecamatan Babakan Madang, pada 25 Februari hingga 28 Februari 2020 lalu.
“Yang seminar itu lokasinya di Babakan Madang di sebuah hotel yang enggak terlalu besar,” ucapnya.
Wanita yang mengenakan kaca mata ini meyakini, bahwa pasien yang meninggal di Solo tersebut tidak tertular virus corona pada saat seminar berlangsung.
Pasalnya, hasil tracking dan pemeriksaan oleh Dinkes, 15 karyawan yang hadir dalam seminar itu telah dinyatakan sehat. Begitu pula dengan mereka yang sempat berinteraksi langsung terhadap pasien tersebut.
“Para karyawan swasta itu juga telah mengikuti masa inkubasi selama 14 hari dan sudah melewati semuanya,” tukasnya. (Andi)