BOGOR DAILY – Di tengah kesiagaan nasional melawan penyebaran virus corona (Covid-19), Kabupaten Bogor juga menghadapi ancaman serius lainnya, yaitu intoleransi.
Intensitas kelompok intoleran semakin tinggi, terutama dalam melarang aktivitas keagamaan atau keyakinan tertentu, seperti pendirian rumah ibadah dan ibadah lainnya.
Situasi tersebut mendorong Forum Kebangsaan Bogor Raya menggagas kegiatan bersama dengan nama Ngariung KebangsaanLIp yang bertempat di Yayasan Satu Keadilan (YSK), Senin, 16 Maret 2020.
Beberapa tokoh nasional yang berkesempatan hadir memberikan pandangan serta semangat membangun perdamaian di Indonesia terkhusus di Kabupaten Bogor.
“Kelompok intoleran di Kabupaten Bogor hanya kurang paham tentang sejarah terbentuknya negeri ini. Indonesia Darussalam. Jadi saya himbau rekan-rekan ormas di sini merangkul dan membangun dialog damai dengan mereka,” ujar Zuhairi Misrawi (Gus Mis).
Dalam kesempatan yang sama, KH Nuril Arifin Hussein (Gus Nuril) menekankan pentingnya masyarakat memiliki inisiatif sendiri membangun perdamaian dan toleransi, tidak hanya bergantung kepada negara. Intoleransi harus dilawan karena akan membuat kacau kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mereka yang menolak sana-sini itu perlu dilawan dengan rasionalisasi. Jangan mereka gagal paham sejarah. Intoleransi berasal dari luar Indonesia. Inisiatif perlu dibangun, tidak hanya mengharapkan kehadiran negara, itu sulit,” tegasnya.
Sebagai tuan rumah kegiatan, Ketua YSK, Sugeng Teguh Santoso mengingatkan pemerintah untuk memberikan jaminan setara terhadap semua warga negara untuk meyakini agama atau kepercayaan serta beribadah sesuai keyakinannya tersebut.
“Saya mengingatkan, Pemerintah Pusat dan Kabupaten Bogor agar serius menegakkan konstitusi dengan cara melindungi segenap warganya, baik memeluk agama atau kepercayaan serta beribadah sesuai keyakinannya tersebut. Tidak melakukan diskriminasi apalagi larangan,” tutupnya.
Ngariung Kebangsaan didukung oleh berbagai organisasi masyarakat di Kabupaten Bogor, seperti Pemuda Pancasila (PP), Komite Pemuda Peduli Rakyat Kecil (KPPRK), Patriot Garda NKRI (PGN), KNPI, Banser NU, serta tokoh alim ulama.
Dalam kegiatan juga diisi pertunjukkan kebudayaan dengan menampilkan Barongsai Mutiara Timur Cibinong, Pencak Silat, Seniman Sunda Wiwitan, Hubbul Wathon dan Hadroh