Sunday, 24 November 2024
HomeBerita2 PDP dan 41 ODP Corona dalam Pengawasan Pemkot Bogor

2 PDP dan 41 ODP Corona dalam Pengawasan Pemkot Bogor

BOGOR DAILY- Pemerintah Kota Bogor mengawasi dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan 41 orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona (Covid-19).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan dari jumlah itu, hanya satu pasien yang masih dirawat di rumah sakit. Sementara satu PDP lainnya, kata Sri, sudah dibolehkan pulang usai menjalani perawatan.

“Satu sudah selesai, hasilnya negatif, pasien sehat. PDP. Kemudian [satu] masih dalam pengawasan di rumah sakit. Menunggu hasil,” ujar Sri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (18/3).

Sedangkan Sri memastikan hingga saat ini pihaknya belum menerima data terkait pasien positif Covid-19 di Kota Bogor.

Sri lebih menyatakan Pemkot Bogor saat ini menyiapkan tiga rumah sakit untuk merawat PDP corona dari total 21 rumah sakit di Kota Bogor. Tiga rumah sakit tersebut yaitu RSUD Cibinong, RS Senior Hospital, dan RS Siloam Kota Bogor.

Tiga rumah sakit itu, kata Sri, sudah difasilitasi di ruang isolasi untuk merawat pasien PDP. Sementara untuk pasien positif, pihaknya masih menggunakan tujuh rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah pusat yang masing-masing tersebar di Jakarta dan Jawa Barat.

Sri menjelaskan Pemkot Bogor belum lama ini juga telah membahas kemungkinan menambah jumlah rumah sakit lain yang bisa merawat PDP Corona.

“Kebetulan Kota Bogor untuk yang ditunjuk Kemenkes, kita belum ada yang ditunjuk,” ujarnya.

Pemkot Bogor Awasi 2 PDP dan 41 ODP CoronaInsert Artikel – Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)

Sri mengonfirmasi kabar terkait Rumah Sakit Mulia, Kota Bogor, yang merawat satu pasien positif corona. Katanya, pasien tersebut bukan terjangkit corona. Ia merupakan pasien yang mengalami gejala radang paru-paru dan kini masih dirawat RSUD CIbinong.

Pasien itu sebelumnya sempat dirawat di RS Mulia. Ia kemudian dipindahkan ke RS Cibinong karena membutuhkan perawatan di ruang isolasi, sebab RS Mulia satu ruangan isolasi di RS Mulia masih dipakai satu pasien lain.

“Dia pasien pneumonia biasa kalau menurut informasi dari direktur Mulia. Karana tidak ada riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Tidak ada. Tidak ada riwayat dari negara terjangkit,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya telah mengeluarkan surat edaran terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Dalam surat edaran tertanggal 15 Maret itu, Bima di antaranya memutuskan agar kegiatan sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dilaksanakan lewat medium lain dari rumah hingga 28 Maret mendatang.

Bima juga menutup tempat-tempat hiburan di Kota Bogor untuk meminimalisasi penyebaran corona. Ia juga meminta agar ada penyemprotan dengan cairan desinfektan di tempat-tempat umum.

“Dunia sedang detox. Kita nikmati kumpul dengan keluarga. Tidak bepergian, tidak jalan-jalan, hanya di rumah bersama keluarga. Untuk memutus rantai penularan, saatnya anak- anak bahagia bersama kita, di dalam keluarga. Sambil kita pastikan terakses dengan tugas-tugas dari sekolah via online,” jelas Bima lewat surat edaran tersebut seperti dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (18/3).

“Para orang tua, yuk pastikan ini bukan liburan massal. Jaga anak-anak kita untuk tidak keluyuran dan kumpul-kumpul yang tak bermanfaat,” imbuhnya

sumber: CNN Indonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here