BOGOR DAILY – Hari ke tiga pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kota Bogor, masih banyak yang harus dievaluasi. Dari mulai pengamanan dan lokasi Check Point di perbatasan Kota Hujan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin menilai, pemberlakuan PSBB di Kota Hujan tersebut masih belum adanya kesadaran dari masyarakat.
“Saya lihat pedangan ini masih banyak dan kurang pengawasan, dan pengawasan ini lemah, tidak sebanding dari beritanya lebih menyeramkan. Tapi kenyataan dilapangan saya liat di Jalan Raya Tajur masih macet ketika saya mau ke kantor,” katanya kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).
Menurut politisi Partai Gerindra ini, keadaan di Kota Bogor dengan adanya penerapan PSBB ini masih sama saja. Bisa dilihat dari aktivitas angkutan perkotaan (Angkot) beroperasi membawa penumpang yang tidak sesuai dengan arahan, serta penjual di jalanan masih ramai.
“Masih biasa, angkot penumpang dan jualan. Sementara pendataan bantuan di rumah ini belum jalan juga. Apakah memang masyarakat menunggu bantuan dulu baru bisa di rumah, kan ini belum jelas,” ucapnya.
Sebagai salah satu pimpinan DPRD Kota Bogor, dirinya meminta agar Pemkot Bogor terus melakukan evaluasi setiap hari dan jangan menunggu sampai satu Minggu diterapkan baru dievaluasi.
“Saya minta perhari harus evaluasi jangan sampai seminggu. Karena, virus itu bicara tidak melihat jam waktu dan lainnya. Di Bogor Kota saya melihat ini masih belum efektif, masyarakat masih belum paham apa itu PSBB dan Sosial Distancing. Saya minta selalu evaluasi, saya di DPRD bisa memberikan masukan via telpon dan zoom saja saat ini,” tukasnya. (Andi).