BOGORDAILY.net – Mendapatkan edukasi, sharing dan diskusi bersama para ahli di bidangnya masing-masing yang bertujuan menumbuhkan jiwa enterpreunership kita sebagai seorang pebisnis adalah hal yang cukup penting untuk dilakukan dan dilalui.
Sebelum merebaknya pandemi Covid 19 pada pertengahan Maret 2020 lalu, Himpunan Alumni IPB menggelar kegiatan Kick-off Forum Bisnis Alumni IPB (FBA) yang berlokasi di Jawa Timur, tepatnya di gedung pertemuan PT. KML Gresik.
Acara yang berlangsung pada tanggal 7 Maret 2020 dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Emil Dardak, dihadiri sejumlah tokoh Himpunan Alumni IPB, para pembicara yang termasuk juga perwakilan The Green Student Village II.
Erzon Djazai Presiden Direktur PT. Madani Realti Indonesia yang juga turut serta menjadi pembicara pada forum tersebut mengemukakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kolaborasi dan sinergi bisnis sesama alumni IPB.
“Alhamdulillah, yang datang cukup banyak, ada sekitar 150 orang alumni dari lintas angkatan.” papar Ayah dua anak tersebut.
Owner proyek Apartkos Syariah The Green Student Village II tersebut juga memberikan pengalamannya, trik, jurus jitu dan konsep pengembangan bisnis Property Syariah dalam bentuk apartemen kos mahasiswa yang meraup sukses di project perdana dan dilanjutkan dengan project keduanya di depan para tamu undangan yang hadir kala itu.
“The Green Student Village II dianggap terobosan baru dan leading diantara yang lain. Bagi seorang professional yang sudah bekerja di perbankan selama 25 tahun, beralih posisi menjadi entrepreneur dalam menjalankan masa pensiun, adalah sesuatu yang sulit, apalagi bidang tersebut sebelumnya belum pernah ditekuni. Keberhasilan kami dalam mengembangkan bisnis property dengan skema syariah ini dianggap sebagai salah satu model yang bisa diadopsi oleh rekan-rekan alumni yang ingin pindah quadrant dari professional menjadi entrepreneur.” ungkap Erzon.
Selepas acara, ada beberapa peserta Kick Off Forum Bisnis Alumni IPB tersebut yang melakukan konsultasi dan sharing untuk menjajaki kemungkinan pengembangan model bisnis tersebut di wilayah lain, diantaranya di Sulawesi Selatan, Malang dan Banten.
“Bisnis ini bersifat modular, penerapan konsepnya dapat disesuaikan dengan konteks lokal, sehingga resiko bisnisnya lebih terukur. Saya siap memberikan pendampingan bagi teman-teman alumni yang ingin masuk ke bisnis ini.” tutup Erzon Djazai.
(Red-BDN).