BOGORDAILY.net – Mengenai data bantuan sosial (Bansos) yang belum sinkron dengan Pemerintah Pusat, maupun Pemerintah Jawa Barat (Jabar), Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Rustandi, mengklaim bahwa semua data sudah baik.
Mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor ini mengatakan, mengenai data di semua level baik pusat, provinsi, dan daerah sudah berjalan dengan baik.
Akan tetapi, mengenai pendataan untuk warga miskin yang terkena dampak Covid-19 masih terus diverifikasi.
“Kita harus sadari kondisi begitu cepat, sedangkan mengeluarkan anggaran itu harus ada aturannya. Data terus jalan. Kalau kondisi seperti ini ada data 670 ribu orang, bisa terdata sempurna akan jauh dari kondisi normal,” katanya kepada wartawan, Selasa (28/4/2020).
Menurutnya, mengenai warga saat ini panik dengan kondisi bantuan belum turun atau tidak sesuai sangat wajar. Karena, Pemkab Bogor sendiri mempunyai kriteria sendiri bagi penerima Bansos.
“Jadi semua harus ditanggapi dengan arif dan bijak. Kita sudah bekerja, data sudah ada. Harapanya semua yang punya hak sesuai kriteria terdampak, bukan miskin tapi bisa nerima, dia dapat itu,” tuturnya.
Untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Bogor yang menerima sebanyak 341.616 Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), dan itu merupakan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Sedangkan, data non DTKS di Kabupaten Bogor ada sebanyak 670.140 KPM. Jika ditotalkan dengan data DTKS ada sebanyak 1.011.756 warga Bumi Tegar Beriman yang harus mendapatkan bansos.
“Dari Pemprov rencana 100an ribu. Kuota yang diterima hari ini, ya mudah-mudahan itu tahap pertama,” jelasnya.
Masih kata Rustandi, untuk sisanya yaitu sebanyak 570 an ribu itu juga bukan semuanya tanggung jawab Pemkab Bogor. Karena, saat ini data yang mendapatkan Bansos dari APBD sebanyak 200.000 KK.
“Karena kan ada bantuan swasta, dan yang lainnya. Ke saya mereka minta data mana saja yang belum tercover, ada yang mau bantu. 200 ribu KPM untuk sumber APBD Kabupaten Bogor menerima 30 kg beras. Kalau Swasta itu bukan menggandeng, ada yang ke saya WhatsApp minta data ini untuk di bantu, ya kita siapkan data itu,” tukasnya. (Andi).