BOGOR DAILY – Pemkot Bogor saat ini sedang menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, yang berlangsung sampai 4 Juni 2020.
Wakil Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, pada fase transisi PSBB kali ini akan lebih ketat. Karena, Pemkot Bogor sedang memastikan bahwa penularan Virus Korona atau Covid-19 telah melandai.
“Walaupun dalam penerapan PSBB ini kasus Covid-19 sudah melandai dan di bawah satu, dan Kota Bogor bisa memasuki fase baru yaitu New Normal,” katanya kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
Bima sapaan akrabnya menyebutkan, tantangan yang sedang dijalani oleh Pemkot Bogor adalah mengenai arus mudik. Pihaknya sudah mengintruksikan para petugas Check Point untuk lebih memperketat.
“Saya pastikan agar tidak ada penularan baru dari arus mudik kali ini, maka dari itu saya perintahkan semua aparat Camat, Lurah dan RT, memastikan sistem isolasi dan pemantauan orang masuk Kota Bogor agar diperketat,” tegas politisi PAN ini.
Selain itu, dalam masa PSBB transisi kali ini Pemkot Bogor juga memberikan izin bagi toko non pangan dan pasar serta restoran, untuk bisa beroperasi dengan sejumlah persyaratan di antaranya:
Diberlakukan protokol kesehatan secara ketat, dan ada pembatasan-pembatasan. Misalnya untuk restoran diwajibkan tetap dengan standar protokol kesehatan. Ditambah juga dengan pembatasan atas kapasitas yang ada.
“Jadi tidak diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas yang penuh, maksimal adalah 50 persen dari kapasitas dengan kursi yang disimpan,” jelasnya.
Kemudian, untuk pasar dan toko-tokok non pangan pihaknya juga mengizinkan beroperasi dengan catatan diberlakukan protokol kesehatan.
“Apabila ada toko, resto yang kemudian beroperasi dengan full kapasitas dan tidak ada protokol kesehatan, tentu akan ada tindakan-tindakan penerapan sanksi berdasarkan perwali yang telah direvisi nanti,” tukasnya. (Andi).