BOGOR DAILY – Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Gerindra dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat III yang meliputi wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur Endang Setyawati Thohari memanfaatkan, masa reses untuk turun langsung menjumpai warga di beberapa wilayah Kota Bogor, salah satunya di Desa Katulampa Bogor Timur. Selasa (2/6/20).
Dia memberi perhatian terhadap permasalahan lingkungan hidup, yang menjadi aspirasi kegelisahan masyarakat Kota Bogor di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Sering kali masyarakat di wilayah perkotaan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan terutama sampah.
“Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi akan terjadi peningkatan 30% sampah medis atau limbah infeksius, yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Peningkatan sampah medis yang disebabkan oleh Covid-19 juga berpotensi menularkan penyakit.
Hal tersebut dapat berbahaya karena sampah medis yang dihasilkan akan lebih banyak. Seperti plastik medis, sarung tangan, masker yang sekali pakai, jarum suntik, sampah radioaktif, utamanya sampah infeksius yang dapat menularkan penyakit berbahaya.
“Mengenai sampah ini dapat ditangani dengan pengelolaan yang baik dan benar sesuai prosedur yang ditetapkan oleh KLHK,” katanya.
KLHK, kata dia, telah mengeluarkan surat edaran tentang Pengelolaan Limbah Infeksius dan sampah rumah tangga dari penanganan Covid-19. Meskipun begitu hal tersebut masih menjadi kendala terhadap lingkungan dan kesehatan.
Ya, meski reses pada saat ini dilakukan di tengah-tengah pandemi COVID-19, Politisi Partai Gerindra ini tetap mengikuti imbauan pemerintah dengan melakukan pertemuan tidak melibatkan orang banyak.
Sebelum dimulai, warga juga wajib mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Dari pantauan di lokasi, walaupun dihadiri peserta yang terbatas dan tetap mengikuti aturan pemerintah, namun banyak warga yang bertanya terkait COVID-19.
“Meskipun terdapat dampak negatif, ada pula dampak positif yang ditimbulkan oleh penanganan pemerintah terhadap virus Corona di Indonesia,” ujarnya.
Polusi udara mulai berkurang karena PSBB yang memaksa kegiatan sebagian industri masyarakat, kendaraan bermotor dan kendaraan umum menjadi tidak beroperasi dan mengurangi jumlah karbon monoksida yang dihasilkan.
Berkurangnya jumlah emisi karbon monoksida dan nitrogen dioksida, kata dia, menyebabkan lapisan ozon pulih kembali dan menghasilkan udara yang sehat.
Dalam kegiatan itu Hj. Endang juga memberikan bantuan sosial dengan menyalurkan bantuan sebanyak lima ton beras, gula, handsanitizer, masker, dll kepada warga masyarakat wilayah khususnya kota bogor.
“Sekali lagi sebelum saya mengakhiri acara reses ini mohon bapak dan ibu-ibu sekalian untuk tetap menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, tak lupa tetap mengikuti anjuran pemerintah terkait penanganan COVID-19. Dan saya juga menekankan kepada masyarakat protokol kesehatan harus dipatuhi, seperti tetap pakai masker, selalu mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, jaga pola hidup bersih dan sehat, jaga jarak dan tetap dirumah saja,” tutupnya.(*/bdn)
Terimakasih informasinya kaa