BOGOR DAILY – Apa kabar nasib pedagang Pasar Kebon Kembang Blok F, setelah menempati tempat penampungan sementara (TPS), karena gedung yang ditempati sebelumnya di bongkar PD Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor?
Para pedagang saat ini, kebingungan karena pendapatannya menurun drastis dibandingkan sebelum dipindahkan oleh Pemerintah Kota Bogor ke TPS. Apalagi ditambah kondisi pandemi Covid-19.
“Turunnya drastis sampai 50 persen lah dibandingkan sebelumnya, untuk memenuhi kekurangan itu pinter-pinter kita, yang ada aset kita jual untuk menutupi piutang kita juga, malu sebenarnya,” ujar Sekretaris Paguyuban Pedagang blok F, Edi Junaedi, Kamis (11/6/2020).
Dirinya menilai bahwa Pemkot Bogor disituasi pandemi Covid-19 pasca dipindahkan ke TPS, belum memberikan terobosan untuk kebaikan pedagang dari sisi pendapatan.
“Iming-iming dari Pemkot Bogor juga hanya sebatas sabar dan sabar saja, tapi kan kita juga tidak bisa hitungan sabar, yang namanya kalkulasi ekonomi kan berbeda-beda. Mungkin yang asumsi sabar itu jauh dan bukan orang ekonomi, kalau saya asumsikan PD PPJ kurang tanggap juga,” nilainya.
Menurut Edi, jika memang PD PPJ ini tanggap dalam memperhatikan para pedagang, harusnya digencarkan lagi promosi untuk mendongkrak omset.
“Seharusnya berpikir, kalau omset naik tentunya pemasukan ke PD PPJ juga naik kan, kalau di sini saya menilai kurang ada kerjasamanya, artinya PD PPJ ini tutup mata, semuanya bernasib sama,” ucapnya.
Edi yang merupakan pedagang busana muslim ini menjelaskan, langkah yang diambil oleh PD PPJ bukan sebuah solusi, apalagi saat ini para pedagang mendapatkan surat dari pengembang pembangunan pasar blok F.
“Itu kan kita harus bayar ke pengembang untuk bayar DP, kalau saya menilai kita rasa pedagang dijadikan sapi perah. Kita sudah komitmen untuk membayar itu, tapi kalau tidak ada solusi untuk meningkatkan pendapatan dari PD PPJ lama-lama bakalan gulung tikar ini pedagang semuanya,” tukasnya. (Andi).