Tuesday, 15 July 2025
HomeBeritaJokowi: Semua Negara sedang Berjuang Selamatkan Diri Dari Tekanan Ekonomi

Jokowi: Semua Negara sedang Berjuang Selamatkan Diri Dari Tekanan Ekonomi

BOGORDAILY – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020. Rakornas ini mengambil tema kolaborasi dan sinergi aparat pengawasan intern pemerintah, pemeriksaan eksternal dan aparat penegak hukum dalam rangka pengawasan percepatan penambangan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional.

Dalam sambutannya, Jokowi mencermati pertumbuhan ekonomi dunia saat ini terkoreksi amat tajam dan seluruh negara berjuang agar tidak masuk jurang resesi.

“Semua negara berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahysat. Permintaan terganggu, pasokan terganggu produksi juga bermasalah, pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi,” kata Jokowi melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Antara, Senin (15/6).

Dia mengatakan, situasi tersebut dihadapi semua negara termasuk Indonesia. Semuanya, kata Presiden, membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan tepat.

“Di bidang kesehatan kita harus mengendalikan COVID-19 agar tidak menyebar lebih luas, yang sehat jangan tertular, yang sakit dirawat sampai sembuh. Di bidang sosial ekonomi kita juga harus menjamin warga yang kurang mampu, warga yang terdampak COVID-19 untuk mendapat perlindungan dan bantuan sosial,” imbuhnya.

Presiden juga mengatakan pemerintah harus memastikan sektor informal, sektor UMKM, terus mampu bertahan dan para pelaku usaha dapat bisa tetap bergerak dan PHK massal harus dihindari.

Ekonomi RI Diprediksi Terkontraksi

diprediksi terkontraksi

Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 2,8 persen hingga minus 3,9 persen pada 2020. Ini diakibatkan virus Corona yang memunculkan ketidakpastian terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.

“Setelah pecahnya Covid-19, PDB (Indonesia) diproyeksikan berkontraksi pada 2020, untuk pertama kalinya sejak 1997 saat krisis Asia, sebesar 2,8 persen atau 3,9 persen tergantung pada skenario,” mengutip OECD Economy Outlook edisi Juni 2020, Kamis (11/6).

Dampak resesi terkait sosial-ekonomi, terutama kepada kelompok kelas menengah ke bawah yang beresiko besar kembali masuk ke jurang kemiskinan.

Terdapat 2 skenario dari OECD. Perekonomian Indonesia diproyeksikan terkontraksi hingga 2,8 persen pada 2020 dan kembali tumbuh 5,2 persen pada 2021. Ini bila Indonesia bisa menghindari gelombang kedua penularan Covid-19.

Namun, kontraksi akan terjadi lebih dalam dibandingkan skenario pertama, di mana perekonomian Indonesia bisa terkontraksi hingga 3,9 persen pada 2020. Ini terjadi bila gelombang kedua penularan Covid-19 tidak terhindarkan, sehingga pertumbuhan ekonomi pada 2021 hanya mencapai 2,6 persen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here