BOGOR DAILY-Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi Demokrat, Ruhiyat Sujana, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mengecek kelengkapan protokol kesehatan di sekolah.
ADVERTISEMENT
”Sebelum siswa masuk sekolah, protokol kesehatan di sekolah harus dicek dulu. Jangan sampai sekolah menjadi kluster baru penyebaran Covid-19,” ujar pria yang biasa disapa RS itu.
Menurutnya, tren penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor masih tinggi bahkan belum ada penurunan. Sementara proses belajar di tahun ajaran baru masih menunggu keputusan pemerintah pusat dan gubernur.
ADVERTISEMENT
”Jika siswa baru masuk sekolah tahun depan, kasihan siswa lama di rumah. Tapi ketika tahun ajaran baru tetap dilaksanakan pada Juli 2020, maka protokol kesehatan harus dipatuhi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Saat menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, tambah RS, disampaikan pula adanya kekhawatiran sekolah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Termasuk soal penerapan PPDB dengan sistem online. “Takutnya memunculkan persoalan baru. Contohnya, ketika pendaftaran siswa lewat online terkendala jaringan. Akibatnya, siswa sulit mendaftar di sekolah yang dituju. Tak menutup kemungkinan terjadi pungli ketika penerimaan baru,” ungkapnya.
Tak hanya itu, RS juga mengingatkan kepada pemerintah daerah sebagai pengguna anggaran Covid-19 agar berhati-hati dalam menggunakan uang rakyat. Termasuk persoalan bantuan sosial (bansos) Kabupaten Bogor berupa beras yang kualitasnya kurang bagus dan banyak dikeluhkan warga.
“Ketika pendistribusian beras masih bermasalah, lebih baik diubah menjadi BLT,” tukasnya.