Friday, 22 November 2024
HomeBeritaCerita Anggota Dewan Bogor Saat Lakukan Swab : Rasanya Menyiksa Sakitnya Minta...

Cerita Anggota Dewan Bogor Saat Lakukan Swab : Rasanya Menyiksa Sakitnya Minta Ampun Sampai Keluar Air Mata

BOGOR DAILY – Buntut dua pegawai Setwan yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Korona atau Covid-19, membuat 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor langsung menjalani Swab Test massal di halaman Ruang Paripurna.

Beberapa anggota dewan dari Kabupaten Bogor itupun menceritakan saat alat Swab Test atau VTM ketika masuk ke rongga tenggorokan dan hidung.

Seperti yang diungkapkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi Demokrat, Hanafi. Ia menjelaskan, saat dirinya harus sedikit berjuang kala kapas kecil seperti cutton bud masuk ke rongga hidung dan tenggorokannya.

“Rasanya menyiksa sakitnya minta ampun, kalau ke tenggorokan tidak terlalu sakit hanya mual saja. Tapi pas masuk ke hidung sakitnya gimana ia, perih pokoknya sampai air mata menetes,” jelasnya.

Menurutnya, Swab Test yang baru saja dilakukan merupakan pertama kalinya dijalani oleh Hanafi, yang merupakan mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor kala kepemimpinan saat Bupati Bogor, Rachmat Yasin tersebut.

“Kemarin rapid dua kali hasilnya negatif, semoga semuanya anggota dewan negatif juga. Ini baru pertama kali saya ikuti Swab Test, semoga kita semuanya baik-baik saja,” harapnya.

Ditempat sama juga Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PAN, Permadi Dalung berharap, semua anggota dewan hasilnya negatif.

“Semoga hasilnya negatif, dan ini juga contoh kepada masyarakat jangan takut swab, untuk itu dari kita dan orang lain juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” harapnya.

Masih ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengungkapkan, pihaknya dalam satu Minggu ke belakang telah melakukan rapid tes ke semua pekerjanya yang ada di dewan.

“Kita ingin pastikan masyarakat yang datang ke DPRD kami pun di DPRD dalam keadaan sehat. Jadi kalau Covid-19 ini bukan penyakit tabu, kita harus terbuka kalau ada yang positif kepada masyarakat. Kalau ditemukan yang reaktif atau positif kita ambil langkah lebih lanjut yakni isolasi,” singkatnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here